ANALISIS KONFLIK PADA SIMPANG TAK BERSINYAL DENGAN METODE TRAFFIC CONFLICT TECHNIQUE (TCT) (Studi kasus: Jl. Letjen Mashudi Setiaratu Tasikmalaya)

Keselamatan lalu lintas merupakan hal yang paling penting dan harus diperhatikan oleh pengguna jalan. Semakin bertambahnya jumlah kendaraan yang digunakan mempengaruhi padatnya suatu lalu lintas. Minimnya kesadaran mengenai keselamatan pada lalu lintas menjadi salah satu faktor tingginya kecelakaan. Penggunaan kendaraan dengan kecepatan tinggi pada saat memasuki simpang merupakan hal yang beresiko menimbulkan konflik kendaraan. Kondisi simpang yang tidak memiliki sinyal mempengaruhi tingkat keamanan pengguna jalan. Simpang yang tidak memiliki sinyal mengharuskan pengendara lebih awas dalam menjalankan kendaraan serta bijak dalam mengendrakan kendraan. Penelitian ini dilakukan pada Simpang Jalan Letjen Mashudi yang menghubungkan Jalan Garuda – Jalan Letjen Mashudi – Jalan Kolonel Basyir Surya – Jalan Lingkar Utara dan jenis simpang tidak bersinyal. Tujuan penelitian ini menganalisis kendaraan yang terjadi pada Simpang Jalan Letjen Mashudi menggunakan metode Traffic Conflict Technique (TCT) yang merupakan salah satu pendekatan pengamatan yang melibatkan identifikasi kecelakaan yang hampir terjadi dengan menghitung jarak dibagi dengan kecepatan tertinggi kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 675 konflik dengan 514 konflik serius dengan nilai kurang dari 0,5 dan 161 konflik tidak serius dengan nilai lebih dari 0,5. Hasil penelitian dalam persentase terdapat 76% konflik yang dinyatakan serius dan 24% konflik yang dinyatakan tidak serius. Solusi yang disarankan untuk pembangunan median jelan sepanjang 500 m dengan bukaan 4 m dan penambambahan marka jalan untuk menghimbau pengendara kendaraan yang akan memasuki simpang.

Kata Kunci: Keselamatan, Simpang, Lalu Lintas, Traffic Conflict Technique (TCT)