HUBUNGAN KEPATUHAN DIET DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH PUASA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DR SOEKARDJO TASIKMALAYA

Diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang terjadi akibat kelainan
sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya sehingga terjadi gangguan metabolisme
yang ditandai dengan kenaikan kadar glukosa puasa. Penderita diabetes melitus
perlu melakukan manajemen diabetes melitus untuk mempertahankan kadar
glukosa terkontrol dengan patuh pada diet dan melakukan aktivitas fisik. Penelitian
ini bertujuan menganalisis hubungan kepatuhan diet dan aktivitas fisik dengan
kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus tipe 2. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode cross sectional yang dilakukan di RSUD dr Soekardjo
Tasikmalaya. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan diabetes
melitus dengan usia 20-59 tahun. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode nonprobability sampling menggunakan accidental sampling
yang berjumlah 43 orang. Kepatuhan diet dan aktivitas fisik diperoleh
menggunakan instrumen Perceived Dietary Adherence Questionnaire (PDAQ) dan
Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ). Analisis data dilakukan
menggunakan uji statistik statistikpChi-square. Hasil analisis dalam penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan antara kepatuhan diet (p = 0,002; OR= 10,500;
95% Cl: 2,462-44,781) dengan kadar glukosa darah dan adanya hubungan antara
aktivitas fisik (p =0,022 ) dengan kadar glukosa darah. Diharapkan masyarakat
lebih memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan melakukan aktivitas fisik
secara rutin agar kadar glukosa darah dapat terkontrol.
Kata Kunci : aktivitas fisik, diabetes melitus, glukosa darah puasa, kepatuhan
diet