PENGARUH PENERAPAN BAHAN AJAR BERBASIS MICROLEARNING PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN SPASIAL PESERTA DIDIK (Studi Kelas XI IPS pada Materi Keanekaragaman Hayati di SMA Al-Islam Cirebon)

Penelitian ini didasari oleh rendahnya pemanfaatan teknologi pembelajaran yang optimal di SMA Al-Islam Cirebon, meskipun telah tersedia fasilitas seperti komputer dan akses internet. Pembelajaran geografi masih didominasi metode konvensional yang kurang interaktif, sehingga belum mampu mendorong pengembangan kemampuan berpikir kritis dan berpikir spasial peserta didik secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan bahan ajar berbasis microlearning terhadap kemampuan berpikir kritis dan spasial peserta didik kelas XI IPS pada materi keanekaragaman hayati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan quasi eksperimen dan desain pretest-posttest control group design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui tes kemampuan berpikir kritis dan spasial yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan. Sampel penelitian terdiri dari dua kelas yang dipilih secara purposive, yaitu kelas eksperimen yang menggunakan bahan ajar berbasis microlearning dan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Instrumen penelitian terdiri dari observasi, angket, dan tes, yang telah divalidasi oleh ahli serta diuji reliabilitasnya. Penerapan bahan ajar microlearning dilakukan pada kelas eksperimen dengan format video singkat, infografis, dan animasi yang diakses secara digital. Hasil uji validitas menunjukkan bahwa bahan ajar berada dalam kategori sangat layak dari segi isi, tampilan, serta efektivitas penyampaian. Berdasarkan hasil analisis data menggunakan uji paired sample t-test dan N-Gain Score, terdapat peningkatan signifikan pada kemampuan berpikir kritis dan spasial siswa setelah penggunaan bahan ajar berbasis microlearning. Perbandingan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan perbedaan hasil belajar yang signifikan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa bahan ajar berbasis microlearning efektif meningkatkan kualitas pembelajaran geografi, khususnya pada aspek berpikir kritis dan spasial peserta didik. Bahan ajar Microlearning yang dikemas dalam video singkat, infografis, animasi, dan peta digital interaktif terbukti memfasilitasi pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik, seperti kemampuan merumuskan masalah, mengumpulkan informasi, menganalisis pola spasial, serta menyusun kesimpulan dan solusi. Implikasi penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan Microlearning dapat dijadikan strategi pembelajaran inovatif dan efektif dalam pembelajaran geografi, khususnya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan spasial peserta didik sesuai tuntutan pembelajaran abad 21.

Kata Kunci: Microlearning, Bahan Ajar Digital, Berpikir Kritis, Berpikir Spasial, Pembelajaran Geografi.