HUBUNGAN AKTIFITAS FISIK DAN STATUS MEROKOK DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA USIA PRODUKTIF (19-64 TAHUN) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CIHIDEUNG KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2024

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang prevalensinya terus meningkat dan menjadi penyebab utama morbiditas serta mortalitas di Indonesia. Faktor risiko gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik dan status merokok diduga berkontribusi terhadap kejadian hipertensi.Mengetahui hubungan antara aktivitas fisik dan status merokok dengan kejadian hipertensi pada usia produktif (19–64 tahun) di wilayah kerja Puskesmas Cihideung, Kota Tasikmalaya. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif dengan desain case control. Sampel berjumlah 141 responden, terdiri dari 47 kasus (hipertensi) dan 94 kontrol (tidak hipertensi). Data dikumpulkan melalui kuesioner dan rekam medis, lalu dianalisis dengan uji chi-square. ``Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi (p=0,006), serta hubungan antara status merokok dengan kejadian hipertensi (p=0,018). Responden dengan aktivitas fisik ringan dan perokok aktif lebih banyak ditemukan pada kelompok hipertensi. Kesimpulan: Aktivitas fisik yang rendah dan status merokok merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada usia produktif. Oleh karena itu, penting dilakukan upaya penyuluhan dan pencegahan untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif secara fisik dan mengurangi kebiasaan merokok, sehingga dapat menurunkan risiko terjadinya hipertensi.

Kata Kunci: Hipertensi, Aktivitas Fisik, Merokok, Usia Produktif