HUBUNGAN FREKUENSI PENGGUNAAN APLIKASI ONLINE FOOD DELIVERY DENGAN KEBIASAAN KONSUMSI JUNK FOOD PADA MAHASISWA (Studi Observasional pada Mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Siliwangi Tahun 2025)

Kebiasaan konsumsi junk food dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Perkembangan teknologi, termasuk meningkatnya penggunaan aplikasi online food delivery, mempermudah akses terhadap konsumsi junk food. Mahasiswa merupakan kelompok yang rentan memiliki kebiasaan konsumsi junk food karena tersedianya kemudahan akses terhadap junk food melalui aplikasi online food delivery. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara frekuensi penggunaan aplikasi online food delivery dengan kebiasaan konsumsi junk food pada mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Siliwangi tahun 2025. Penelitian menggunakan desain observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Gizi Universitas Siliwangi angkatan 2021, 2022, 2023, dan 2024. Sampel sebanyak 83 mahasiswa yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan melalui formulir karakteristik, formulir penggunaan aplikasi online food delivery, dan formulir FFQ. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji Spearman Rank dengan bantuan SPSS versi 25. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penggunaan aplikasi online food delivery dengan kebiasaan konsumsi junk food (p value = 0,001; ρ = 0,364). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi penggunaan aplikasi online food delivery dengan kebiasaan konsumsi junk food pada mahasiswa. Disarankan bagi mahasiswa tidak mudah terpengaruh oleh promosi dan diskon pada aplikasi, serta lebih selektif dalam memilih makanan yang lebih sehat. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan populasi lintas institusi dan mempertimbangkan variabel tambahan, yaitu status gizi dan faktor lingkungan.

Kata Kunci: Food delivery, junk food, mahasiswa.