THE UNSUCCESSFUL IMPLEMENTATION OF CLT IN AN ENGLISH CLASS: A NARRATIVE INQUIRY BY A PRE-SERVICE TEACHER

Pengajaran Bahasa Komunikatif secara luas digunakan sebagai pendekatan
praktis dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing. Namun,
penerapannya sering kali menghadapi berbagai tantangan, khususnya ketika
dilakukan oleh guru prajabatan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami
mengapa pendekatan komunikatif tidak menghasilkan capaian pembelajaran
bahasa Inggris yang efektif. Penelitian ini menggunakan desain naratif. Partisipan
terdiri dari peneliti sendiri sebagai seorang guru prajabatan Bahasa Inggris dan
dua siswa kelas 9 dengan tingkat kemampuan Bahasa Inggris yang berbeda. Data
dikumpulkan melalui kerangka naratif refleksi dari guru berdasarkan Barkhuizen
& Wette (2008), wawancara semi-terstruktur dengan siswa, dan analisis dokumen.
Data dianalisis menggunakan teknik analisis tematik yang dikemukakan oleh Braun
dan Clarke (2006) untuk mengidentifikasi pola yang berulang. Hasil penelitian
mengungkapkan tiga faktor, yaitu tantangan siswa dalam keterlibatan dan
komunikasi di kelas, hambatan lingkungan terhadap Pengajaran Bahasa
Komunikatif, serta ketidaksiapan guru, termasuk keterbatasan waktu dan
kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan siswa. Temuan ini memberikan
wawasan berharga mengenai kompleksitas penerapan Pengajaran Bahasa
Komunikatif dalam konteks kelas yang nyata serta menekankan pentingnya
perencanaan pedagogis yang responsif terhadap realitas lingkungan mengajar
yang dihadapi oleh guru prajabatan.
Kata kunci: Pengajaran Bahasa Komunikatif, Guru Prajabatan, dan Magang
Mengajar.