A DESCRIPTIVE STUDY OF PRONUNCIATION DIFFICULTIES ENCOUNTERED BY SUNDANESE EFL LEARNERS

Pengucapan memainkan peran penting dalam komunikasi yang baik. Namun,
banyak pelajar EFL yang mengalami kesulitan dalam hal ini karena perbedaan
antara bahasa ibu mereka dan bahasa Inggris. Misalnya, ada pelajar EFL Sunda
yang sering menghadapi tantangan dalam mengucapkan kata-kata bahasa Inggris
karena perbedaan fonologis dan ketidakkonsistenan antara pelafalan dan cara
penulisannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus deskriptif
kualitatif untuk menyelidiki kesulitan pelafalan yang dialami oleh tiga mahasiswa
Sunda dari jurusan non-Inggris di sebuah universitas di Jawa Barat. Data
diperoleh melalui penilaian pelafalan dan wawancara semi-terstruktur, kemudian
dianalisis menggunakan analisis tematik. Temuan-temuan tersebut dikategorikan
ke dalam empat tema: 1) Perbedaan antara sistem bunyi bahasa Sunda dan
bahasa Inggris pada pengucapan bahasa Inggris; 2) Pengaruh bahasa ibu
terhadap penyederhanaan gugus konsonan dalam bahasa Inggris; 3) Kesulitan
pelafalan yang berakar pada pola kebiasaan dan kesalahan pembelajaran awal;
dan 4) Interferensi sistem ejaan bahasa Sunda terhadap pengucapan bahasa
Inggris. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelafalan pembelajar EFL asal
Sunda sangat dipengaruhi oleh interferensi bahasa pertama, kurangnya
keakraban dengan bunyi bahasa Inggris, dan kebiasaan melafalkan kata
berdasarkan
ejaan.
Oleh
karena
itu,
pengajaran
pelafalan
harus
mempertimbangkan tantangan-tantangan khusus ini dengan memberikan
dukungan yang lebih tepat sasaran yang sesuai dengan latar belakang bahasa
pelajar EFL.
Kata kunci: Kesulitan pengucapan, pelajar EFL asal Sunda, Interferensi bahasa
pertama