ANALISIS PERSEPSI DAN SIKAP MASYARAKAT PADA PERBANKAN SYARIAH (Studi Pada Pondok Pesantren Sabilul Huda Kota Tasikmalaya)

Penelitian ini dilatar belakangi dari perbankan Syariah yang semakin
berkembang di Indonesia. Meskipun memiliki populasi muslim yang besar
masyarakat tidak menjadikan perbankan Syariah menjadi pilihan yang utama.
Khususnya masyarakat Pondok Pesantren Sabilul Huda yang merupakan Lembaga
dengan lingkungan yang memiliki nilai-nilai keislaman lebih tinggi. Namun
masyarakat menunjukan ketidakpahamannya mengenai perbankan Syariah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk menganalisi persepsi dan sikap masyarakat Pondok
Pesantren Sabilul Huda dalam menggunakan jasa Perbankan Syariah.
Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif, dimana data diperoleh melalui wawancara mendalam pada masyarakat
Pondok Pesantren Sabilul Huda dengan jumlah 50 orang dengan rincian 30 orang
santri, 10 orang dewan guru dan 10 orang dewan pengurus di Pondok Pesantren
Sabilul Huda Kota Tasikmalaya. Wawancara dilakukan kepada 10 orang informan
yang terdiri dari santri, dewan guru, dan dewan pengurus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat pondok terhadap
perbankan syariah masih bersifat umum dan belum terbentuk secara utuh.
Meskipun memiliki kesan positif terhadap prinsip syariah, sebagian besar belum
memahami secara mendalam sistem, produk, dan keunggulan bank syariah.
Informasi yang diterima belum diolah secara optimal karena keterbatasan edukasi,
pengalaman langsung, dan rendahnya perhatian terhadap isu keuangan syariah.
Sikap masyarakat pun cenderung pasif, karena lebih dipengaruhi oleh kebiasaan
menggunakan bank konvensional, kenyamanan layanan, serta faktor eksternal
seperti kebijakan tempat kerja atau keterbatasan fasilitas pondok.
Implikasi dari penelitian ini menunjukkan pentingnya peran edukasi,
sosialisasi, dan pengalaman langsung dalam membentuk persepsi dan sikap yang
positif terhadap perbankan syariah. Diperlukan kerja sama antara pihak pondok,
lembaga keuangan syariah, dan pemerintah dalam memperkuat literasi keuangan
syariah, agar masyarakat pondok tidak hanya memahami konsepnya tetapi juga
terdorong untuk mengaplikasikannya dalam praktik keuangan sehari-hari.
Kata Kunci: Persepsi, Sikap, Perbankan Syariah, Pondok Pesantren