EXPLORING THE IMPACTS OF L1 INTERFERENCE ON ENGLISH PRONUNCIATION DIFFICULTIES AMONG PRE-SERVICE ENGLISH TEACHER STUDENTS IN EFL CONTEXT

Pelafalan merupakan komponen penting dalam pembelajaran Bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL) karena secara langsung memengaruhi kelancaran komunikasi peserta didik. Namun, mahasiswa calon guru Bahasa Inggris di Indonesia masih mengalami berbagai kendala pengucapan akibat status Bahasa Inggris sebagai L2, pengaruh bahasa pertama (L1), serta keterbatasan paparan sejak dini. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi kesulitan pelafalan yang dialami mahasiswa calon guru dan strategi yang digunakan untuk mengatasi kendala tersebut. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus deskriptif kualitatif dengan partisipan empat mahasiswa calon guru dari latar belakang bahasa daerah berbedaData dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur yang dilakukan secara daring melalui Zoom, sementara analisis formant vokal menggunakan perangkat lunak Praat dilakukan untuk mendukung dan memvalidasi temuan wawancara dengan mengukur produksi vokal para partisipan dan membandingkannya dengan standar penutur asli. Data dianalisis menggunakan thematic analysis (Braun & Clarke, 2006) melalui proses coding, pencarian tema, peninjauan, hingga penamaan tema. Hasil penelitian menunjukkan empat tema utama, yaitu: (1) persepsi kesulitan pelafalan dan kesadaran bahasa, (2) kesulitan dalam melafalkan bunyi Bahasa Inggris yang tidak terdapat dalam L1, (3) pengaruh tekanan kata, ritme, dan intonasi L1, serta (4) strategi pembelajaran pelafalan dan praktik kelas. Temuan tambahan menunjukkan pentingnya motivasi dalam proses belajar pelafalan. Hasil analisis formant mengungkapkan variasi tingkat kemiripan pelafalan vokal peserta dengan penutur asli, dipengaruhi sistem fonologi L1 masing-masing.

Kata Kunci: Kesulitan Pengucapan, Siswa EFL, Interferensi Bahasa Ibu, Teori Antarbahasa Selinker, Analisis Formant, Penelitian Kualitatif