PENGARUH MODEL PRAKTIKUM HIGHER ORDER THINKING LABORATORY (HOT-LAB) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS PADA MATERI ALAT OPTIK (Kuasi Eksperimen pada Peserta Didik Kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Cigalontang Tahun Ajaran 2024/2025)

Permasalahan yang ditemukan dalam pembelajaran Fisika pada penelitian ini yaitu rendahnya keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi alat optik, kurangnya keterlaksanaan praktikum pada pembelajaran Fisika, dan kurangnya variasi model pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi melalui penerapan model praktikum Higher Order Thinking Laboratory (HOT-Lab) untuk mengetahui pengaruhnya terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik pada materi alat optik di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Cigalontang tahun ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian nonequivalent posttest-only control group design. Populasi penelitian ini yaitu seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Cigalontang sebanyak 3 kelas dengan jumlah peserta didik 101 orang. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan hasil sampel yaitu kelas XI MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol. Untuk mengukur keterampilan berpikir kritis peserta didik melaksanakan tes setelah diberikan perlakuan (posttest) dalam bentuk soal yang berjumlah 10 soal uraian, dengan masing-masing soal mencakup 5 indikator keterampilan berpikir kritis. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji t diperoleh hasil perhitungan dengan taraf signifikasi ( yaitu sehingga diterima dan ) diperoleh nilai ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model praktikum Higher Order Thinking Laboratory (HOT-Lab) berpengaruh terhadap keterampilan berpikir kritis pada materi alat optik di kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Cigalontang tahun ajaran 2024/2025.

Kata kunci: keterampilan berpikir kritis, model praktikum Higher Order Thinking Laboratory (HOT-Lab), alat optik.