AINI, DIVA NURRUL (2025) ANALISIS PENERAPAN HAK CUTI HAID (PEMENUHAN HAK PEREMPUAN DI PLAZA ASIA KOTA TASIKMALAYA). Other thesis, Universitas siliwangi.
1. COVER.pdf
Download (240kB)
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (296kB)
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf
Download (242kB)
4. ABSTRAK.pdf
Download (206kB)
5. KATA PENGANTAR.pdf
Download (329kB)
6. DAFTAR ISI.pdf
Download (255kB)
7. BAB 1.pdf
Download (355kB)
8. BAB 2.pdf
Download (386kB)
9. BAB 3.pdf
Download (279kB)
10. BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (770kB)
11. BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (692kB)
12. BAB 6.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (321kB)
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (434kB)
14. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Hak cuti haid merupakan bagian dari perlindungan tenaga kerja perempuan yang telah dijamin dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 81. Ketentuan tersebut memberikan hak bagi pekerja perempuan untuk tidak bekerja pada hari pertama dan kedua masa haid apabila mengalami gangguan kesehatan. Namun, dalam praktiknya banyak perusahaan yang belum mengimplementasikan aturan ini, termasuk Plaza Asia Kota Tasikmalaya. Kondisi tersebut menunjukkan adanya kesenjangan antara regulasi dan realitas di lapangan sehingga penting untuk diteliti lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan teori ketidakadilan gender menurut Mansour Fakih dan feminisme interseksional menurut Kimberle Crenshaw. Teori ketidakadilan gender digunakan untuk melihat manifestasi ketidakadilan berupa marginalisasi, subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja. Sedangkan, teori feminisme interseksional menyoroti aspek struktural, politis, dan representasional yang memperkuat kerentanan pekerja perempuan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui wawancara mendalam dengan HRD, DPRD, Dinas Tenaga Kerja, organisasi perempuan Taman Jingga, serta pekerja perempuan Plaza Asia Kota Tasikmalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak diterapkannya hak cuti haid di Plaza Asia disebabkan oleh kebijakan internal perusahaan yang tidak mengakomodasi ketentuan tersebut, lemahnya pengawasan pemerintah, serta minimnya dukungan politik daerah. Bentuk ketidakadilan gender seperti marginalisasi, subordinasi, dan stereotipe masih kuat dialami pekerja perempuan. Dari perspektif interseksional, posisi perempuan semakin rentan, akibat tumpang tindih faktor struktural, politis, dan representasional. Penelitian ini menegaskan pentingnya peran negara, komitmen perusahaan, dan kesadaran kolektif untuk menjamin terpenuhinya hak cuti haid sebagai bagian dari perlindungan tenaga kerja perempuan.
Kata Kunci: Gender, Hak Cuti Haid, Ketenagakerjaan, Pekerja Perempuan
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | J Political Science > JC Political theory |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
| Depositing User: | user2 user2 user2 |
| Date Deposited: | 10 Dec 2025 01:46 |
| Last Modified: | 10 Dec 2025 01:46 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2396 |
