MAHARANI, INDI FITRI (2025) HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24 – 36 BULAN (Studi Observasional di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis Tahun 2025). Other thesis, Universitas siliwangi.
1. COVER.pdf
Download (117kB)
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (136kB)
3. DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (40kB)
4. DAFTAR-DAFTAR.pdf
Download (140kB)
5. LEMBAR PERNYATAAN.pdf
Download (69kB)
6. KATA PENGANTAR.pdf
Download (82kB)
7. ABSTRAK & ABSTRACT.pdf
Download (211kB)
8. BAB I.pdf
Download (124kB)
9. BAB II.pdf
Download (453kB)
10. BAB III.pdf
Download (413kB)
11. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (402kB)
12. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (200kB)
13. BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (33kB)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (190kB)
15. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Stunting merupakan masalah gizi kronis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam jangka waktu lama. Pola asuh orang tua diduga memiliki peran penting dalam pencegahannya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan antara pola asuh orang tua dengan kejadian stunting pada balita usia 24–36 bulan. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan jumlah sampel 88 balita. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan uji Chi-Square serta perhitungan Odds Ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dan asupan protein (p=0,000; OR=61,7). Namun, tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian infeksi penyakit (p=0,436). Tingkat kecukupan protein juga tidak berhubungan dengan kejadian infeksi penyakit (p=1,000). Sebaliknya, terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan protein dan kejadian stunting (p=0,000; OR=52,8), sementara infeksi penyakit tidak menunjukkan hubungan bermakna dengan kejadian stunting (p=0,548). Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menegaskan bahwa pola asuh memiliki hubungan signifikan dengan kejadian stunting (p=0,000; OR=28,5), sehingga faktor pola asuh dan asupan protein dapat berperan penting dalam mencegah terjadinya stunting pada anak. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua dan kecukupan protein merupakan faktor penting yang memengaruhi risiko stunting pada balita. Balita dengan pola asuh kurang baik dan asupan protein yang tidak mencukupi memiliki risiko lebih tinggi mengalami stunting, sedangkan kejadian infeksi penyakit tidak berpengaruh signifikan terhadap stunting. Upaya pencegahan stunting perlu difokuskan pada perbaikan pola asuh dan peningkatan asupan gizi, khususnya protein pada balita usia 24–36 bulan.
Kata kunci: balita, infeksi, pola asuh, protein, stunting
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi |
| Depositing User: | user2 user2 user2 |
| Date Deposited: | 09 Dec 2025 03:58 |
| Last Modified: | 09 Dec 2025 03:58 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2318 |
