KUSDIMAN, ANISA YULIANDARI (2025) HUBUNGAN LAMA PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU, NAFSU MAKAN, DAN ASUPAN ZAT GIZI MAKRO DENGAN STATUS GIZI PADA PASIEN TUBERKULOSIS PARU DI UPTDK RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Other thesis, Universitas Siliwangi.
1. COVER.pdf
Download (206kB)
2. HALAMAN PERSETUJUAN .pdf
Download (52kB)
3. HALAMAN PENGESAHAN .pdf
Download (82kB)
4. HALAMAN PERSEMBAHAN.pdf
Download (187kB)
5. DAFTAR RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (193kB)
6. DAFTAR ISI.pdf
Download (227kB)
7. HALAMAN PERNYATAAN .pdf
Download (57kB)
8. KATA PENGANTAR.pdf
Download (292kB)
9. ABSTRAK INDONESIA DAN INGGRIS.pdf
Download (297kB)
10. BAB I.pdf
Download (215kB)
11. BAB II.pdf
Download (415kB)
12. BAB III.pdf
Download (585kB)
13. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (541kB)
14. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (493kB)
15. BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (296kB)
16. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (341kB)
17. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
Abstract
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi kronis yang dapat memengaruhi status gizi dan nafsu makan pasien. Tujuan dari penelitian ini adalaah menganalisis hubungan lama pengobatan tuberkulosis paru, nafsu makan, dan asupan zat gizi makro dengan status gizi pada pasien tuberkulosis paru di UPTDK RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya pada tahun 2025. Penelitian ini adalah analitik obeservasional dengan menggunakan pendekatan cross secsional pada populasi pasien tuberkulosis di UPTDK RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Penelitian ini melibatkan 64 pasien tuberculosis yang sedang menjalani pengobatan tuberkulosis. Analisis bivariat dilakukan dengan uji Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata esponden berjenis kelamin laki-laki (52%), berpendidikan SD/sederajat (36%), dan bekerja (67%). Sebagian besar responden tidak merokok (97%) dan menjalani fase lanjutan pengobatan (55%). Berdasarkan penilaian nafsu makan menggunakan kuesioner CNAQ, 55% responden memiliki nafsu makan baik, sedangkan 45% tergolong kurang. Status gizi menunjukkan 55% responden memiliki status gizi normal, 25% kurus, dan 20% sangat kurus. Tidak ditemukan kasus overweight maupun obesitas. Hasil analisis bivariat menunjukkan pentingnya pemantauan status gizi dan intervensi gizi selama pengobatan TB. Hasil uji Spearman Rank Rank menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara lama pengobatan dengan status gizi (r = 0,838; p = 0,001), serta antara nafsu makan dan status gizi (r = 0,833; p = 0,001). Asupan energi juga berhubungan signifikan dengan status gizi (r = 0,442; p = 0,001), begitu pula dengan asupan protein (r = 0,342; p = 0,006) dan lemak (r = 0,352; p = 0,006). Seluruh hasil menunjukkan korelasi positif, artinya semakin baik nafsu makan dan asupan zat gizi, serta semakin lama pengobatan dijalani, maka status gizi pasien TB paru cenderung semakin membaik.
Kata Kunci: Tuberkulosis Paru, Nafsu Makan, Asupan Energi, Asupan Protein, Asupan Karbohidrat, Status Gizi, CNAQ.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | R Medicine > RA Public aspects of medicine > RA0421 Public health. Hygiene. Preventive Medicine |
| Divisions: | Fakultas Ilmu Kesehatan > Gizi |
| Depositing User: | user1 user1 user1 |
| Date Deposited: | 04 Dec 2025 00:45 |
| Last Modified: | 04 Dec 2025 00:45 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2034 |
