HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 6-24 BULAN (Studi Observasional di Desa Banyurasa Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2024)

Asupan gizi menjadi salah satu indikator tumbuh kembang anak yang optimal serta berkaitan erat dengan kecerdasan dan kesehatan. Ketika anak berusia enam bulan, kualitas ASI mengalami penurunan sehingga diperlukan asupan gizi untuk masa pertumbuhan anak dengan memberikan MP-ASI. Tujuan dari penelitian yaitu untuk menganalisis hubungan antara pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dengan status gizi balita usia 6-24 bulan di Desa Banyurasa Kecamatan Sukahening Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2024. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu balita usia 6-24 bulan sebanyak 103 orang dan jumlah sampel sebanyak 56
orang yang diambil menggunakan teknik proportional random sampling. Teknik analisis data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara jenis MP-ASI (p-value = 0,050), frekuensi pemberian MP-ASI (p
value = 0,021, OR = 9,750), dan jumlah MP-ASI (p-value = 0,022, OR = 10,957) dengan status gizi balita usia 6-24 bulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara
usia awal pemberian MP-ASI (p-value = 0,992) dan tekstur MP-ASI (p-value = 1,000) dengan status gizi balita usia 6-24 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara jenis MP-ASI, frekuensi pemberian
MP-ASI, dan jumlah MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan. Tidak ada hubungan yang signifikan antara usia awal pemberian MP-ASI dan tekstur MP-ASI dengan status gizi balita usia 6-24 bulan. Saran dari penelitian ini adalah responden penelitian diharapkan lebih memperhatikan pemberian MP-ASI kepada balita sesuai standar yang telah dianjurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kata Kunci: Balita Usia 6-24 Bulan, Makanan Pendamping ASI, Status Gizi