HUBUNGAN TINGKAT KECUKUPAN KALSIUM DAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN PRE MENSTRUAL SYNDROM (PMS) PADA REMAJA PUTRI (Studi Observasional pada Siswi SMPN 1 Rajapolah Tahun 2025)

Pre Menstrual Syndrome (PMS) merupakan kumpulan gejala fisik, emosional, dan perilaku yang terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi dalam rentang waktu antara 7-14 hari sebelum datangnya menstruasi. PMS kerap terjadi pada usia remaja dan dapat memengaruhi kualitas hidup serta mengganggu aktivitas sehari-hari. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keparahan gejala PMS diantaranya asupan kalsium dan status gizi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan kalsium dan status gizi dengan kejadian PMS pada siswi SMPN 1 Rajapolah. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui wawancara food recall 24 jam, kuesioner gejala PMS, dan pengukuran antropometri. Uji statistik chi-square digunakan untuk menguji hubungan antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 62,1% responden mengalami PMS. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan kalsium (p-value=0,005; OR 4,153), status gizi lebih (p value=0,045; OR 3,250) dan tingkat kecukupan magnesium (p-value=0,035; OR 2,968) dengan kejadian PMS. Tidak ditemukan hubungan signifikan antara PMS dengan status gizi kurang, kelebihan asupan garam, kelebihan asupan gula, dan tingkat kecukupan vitamin B6 (p-value>0,05). Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat kecukupan kalsium dan status gizi lebih dengan kejadian PMS pada remaja putri di SMPN 1 Rajapolah tahun 2025.

Kata Kunci: Kalsium, Menstruasi, Pre Menstrual Syndrome, Remaja Putri, Status Gizi