Perempuan dalam Cengkeraman Patriarki (Analisis Feminis Radikal Kate Millet terhadap Film Yuni)

Film Yuni menceritakan realita konstruksi sosial yang menempatkan
perempuan dalam tekanan untuk segera menikah, terlepas dari kehendak dan
kesiapan pribadinya. Dalam film ini, Yuni mengalami berbagai tekanan sosial atas
pilihannya terkait menolak lamaran pernikahan. Penundaan pernikahan dianggap
sebagai penyimpangan dan memunculkan berbagai asumsi negatif, termasuk
justifikasi orientasi seksual. Pernikahan dianggap sebagai kewajiban, bukan sebagai
pilihan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami pemaknaan simbol yang
menggambarkan keberadaan konstruksi sosial dan patriarki melalui alur cerita dan
visualisasi dalam film Yuni. Analisis dilakukan menggunakan perspektif feminisme
radikal Kate Millett serta metode semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa film ini menggambarkan kuatnya konstruksi sosial yang
mengharuskan perempuan untuk tunduk, serta bagaimana penolakan terhadap
pernikahan
dianggap melawan kodrat. Adegan-adegan yang dipilih
memperlihatkan adanya pembatasan kontrol personal, marginalisasi, stigmatisasi,
objektifikasi seksual, internalisasi nilai, dan kekerasan yang dialami perempuan.
Tanda-tanda seperti warna, gestur, dialog, hingga mitos dianalisis menggunakan
tiga lapis makna: denotatif, konotatif, dan mitos, untuk memperkuat narasi
dominasi patriarki. Tokoh Yuni direpresentasikan sebagai perlawanan terhadap
sistem sosial yang menempatkan dominasi maskulin. Dalam pandangan Kate
Millett, hubungan antara laki-laki dan perempuan merupakan relasi politik yang
mengandung kekuasaan atas tubuh dan seksualitas perempuan. Film ini
menunjukkan bagaimana perempuan dipaksa ‘menjadi’ perempuan yang sesuai
konstruksi sosial bukan ‘terlahir’ sebagai perempuan.
Kata Kunci: Yuni, Patriarki, Semiotika, dan Feminis Radikal Kate Millett.