EFEKTIVITAS PADA LAYANAN JEMPUT BOLA DI BMT BERINGHARJO CABANG KOTA TASIKMALAYA

Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan salah satu lembaga keuangan
syariah non-bank yang beroperasi di bawah naungan koperasi. Eksistensi BMT
semakin diakui oleh masyarakat, khususnya di kalangan pelaku UMKM. Kondisi ini
mendorong persaingan di antara BMT yang beroperasi pada segmen pasar serupa.
Untuk mempertahankan keberlangsungan usaha, setiap BMT perlu mengembangkan
strategi unik guna menarik calon anggota. Salah satu pendekatan yang dapat
digunakan adalah promosi melalui pengenalan produk kepada masyarakat. Salah satu
metode promosi yang dianggap efektif adalah personal selling, yaitu interaksi
langsung antara pihak penjual dan calon pembeli. Personal selling bertujuan untuk
memberikan
informasi
mengenai
produk,
menjelaskan
manfaat
serta
karakteristiknya, sehingga calon pembeli tertarik untuk mencoba dan akhirnya
memutuskan untuk menjadi anggota atau menggunakan layanan tersebut. Layanan
jemput bola berperan signifikan dalam mendukung perkembangan BMT Beringharjo,
karena dianggap sebagai strategi utama dalam meningkatkan daya saing.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data primer dalam
penelitian ini diperoleh dari wawancara dengan Manajer, Akunting/Administrasi
Pembiayaan, AO Marketing, serta delapan anggota BMT Beringharjo Cabang Kota
Tasikmalaya. Sementara itu, data sekunder berupa dokumen-dokumen pendukung
yang relevan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara.
Untuk analisis data, penelitian ini mengacu pada metode analisis yang dikemukakan
oleh Miles dan Huberman, yang meliputi tiga tahapan utama: reduksi data, penyajian
data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa system jemput bola yang digunakan oleh BMT Beringharjo Cabang Kota
Tasikmalaya dalam melaksanakan kegiatan lapangan untuk simpanan dan
pembiayaan bisa dikatakan efektif. Hal ini dapat dilihat dari hasil wawancara dan
kriteria pengukuran efektivitas yang dapat mempengaruhi tercapainya efektivitas
yaitu kejelesan tujuan yang hendak dicapai, kejelasan strategi pencapaian tujuan,
proses analisis dan perumusan dan kebijaksanaan yang mantap, perencanaan yang
matang, penyususnan program yang tepat, dan tersedianya sarana dan prasarana.
Kata Kunci: Efektivitas, Layanan, BMT