Nursundary, Febriany (2020) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENELAAH DAN MENYAJIKAN TEKS CERITA FANTASI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Cipicung Kuningan Tahun Ajaran 2019/2020). Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
SKRIPSI FEBRIANY NURSUNDARY 162121049.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
ABSTRAK Febriany Nursundary 2020. Peningkatan Kemampuan Menelaah dan Menyajikan Teks Cerita Fantasi dengan Menggunakan Model Pembelajaran Think Pair Share (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Cipicung Kuningan Tahun Ajaran 2019/2020). Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan serta menyajikan teks cerita fantasi merupakan kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik kelas VII SMP berdasarkan kurikulum 2013 revisi. Peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Cipicung Kuningan tahun ajaran 2019/2020 mengalami kesulitan dalam membedakan dongeng dan cerita fantasi. Selain itu, peserta didik juga mengalami kesulitan dalam pembelajaran menelaah dan menyajikan teks cerita fantasi, sehingga masih banyak peserta didik yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dapat atau tidaknya model pembelajaran Think Pair Share meningkatkan kemampuan menelaah struktur dan kaidah kebahasaan serta menyajikan teks cerita fantasi pada peserta didik kelas VII SMPN 1 Cipicung Kuningan tahun ajaran 2019/2020. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah teknik observasi, dan teknik tes. Sumber data penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMPN 1 Cipicung Kuningan tahun ajaran 2019/2020. Pada siklus I pertemuan pertama, peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar dalam pembelajaran menelaah struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita fantasi yaitu 13 peserta didik, sedangkan yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yaitu 15 peserta didik (53,57%). Pada pertemuan kedua siklus kesatu, peserta didik yang mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) dalam pembelajaran menyajikan teks cerita fantasi yaitu 13 peserta didik (46,43%), yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yaitu 15 peserta didik (53,57%). Ketidakberhasilan peserta didik dalam menelaah struktur dan kebahasaan serta menyajikan teks cerita fantasi pada siklus 1 pada peserta didik kelas VII SMPN 1 Cipicung Kuningan tahun ajaran 2019/2020 disebabkan karena peserta didik masih belum memahami secara mendalam struktur dan kaidah kebahasaan teks cerita fantasi serta masih banyak peserta didik yang kesulitan menuangkan ide ketika menyajikan teks cerita fantasi berdasarkan struktur dan kaidah kebahasaan. Langkah yang diambil oleh penulis supaya nilai peserta didik bisa memenuhi Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) dalam penelitian menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dengan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share yaitu peserta didik berkelompok terdiri atas 4 orang, peserta didik menyimak pemahaman secara mendalam yang disampaikan oleh pendidik yang berkaitan dengan pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi, peserta didik membaca teks cerita iv fantasi secara Individu (think), peserta didik dalam setiap kelompok membentuk kelompok kecil secara berpasangan pada setiap kelompok kecil untuk menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi (pair), setiap pasangan bisa kembali pada kelompok besar yang terdiri atas 4 orang untuk mendiskusikan hasil diskusi yang didapat dari kelompok kecil tentang menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi (pair), setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil menelaah tentang menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi (share), kelompok lain menanggapi hasil presentasi yang disajikan (share), peserta didik yang menanggapi diberi penguatan dengan cara memberikan pujian atau tepuk tangan atau nilai tambahan bagi peserta didik yang menanggapi atau bertanya ketika proses presentasi berlangsung, sehingga memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran menelaah struktur dan kebahasaan teks cerita fantasi, dan peserta didik menyimak refleksi dari guru, sedangkan langkah yang diambil dalam penelitian menyajikan teks cerita fantasi yaitu peserta didik berkelompok terdiri atas 4 orang, peserta didik menyimak pemahaman secara mendalam yang disampaikan oleh pendidik yang berkaitan dengan pembelajaran menyajikan teks cerita fantasi, peserta didik membaca teks cerita fantasi secara individu (think), peserta didik dalam setiap kelompok berpasangan pada setiap kelompok kecil pertama diberi tugas untuk menyusun teks cerita fantasi yang terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi, sedangkan kelompok kecil kedua menyusun teks cerita fantasi yang memuat kebahasaan berupa kata ganti, kalimat langsung, kata bermakna khusus, kata pencerap panca indera, dan kata sambung penanda urutan waktu (pair), setiap pasangan kembali ke kelompoknya tentang menyusun teks cerita fantasi hasil diskusi mengenai pekerjaannya (pair), setiap perwakilan kelompok mempresentasikan hasil teks cerita fantasi yang disusun pada struktur serta kebahasaan teks cerita fantasi di depan kelas. (share), kelompok lain menanggapi hasil presentasi yang disajikan (share), peserta didik yang menanggapi diberi penguatan dengan cara memberikan pujian atau tepuk tangan atau nilai tambahan bagi peserta didik yang menanggapi atau bertanya ketika proses presentasi berlangsung, sehingga memotivasi peserta didik untuk lebih aktif dalam pembelajaran menyajikan teks cerita fantasi, dan peserta didik menyimak refleksi dari guru. Pada siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua, seluruh peserta didik (100%) sudah mencapai KKB dengan Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang telah diterapkan adalah 75. Dengan demikian, terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II. Keberhasilan tersebut disebabkan karena model pembelajaran Think Pair Share yang digunakan membuat peserta didik lebih berpikir kritis, peserta didik lebih banyak waktu berpikir, merespon, dan saling membantu, memberikan kesempatan lebih setiap anggota kelompok untuk berkontribusi dalam pemecahan masalah, dan pemahaman materi lebih mendalam. Selain itu, peserta didik menjadi termotivasi, tertarik, dan aktif ketika belajar menelaah dan menyajikan teks cerita fantasi. Artinya hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima. Model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan kemampuan menelaah dan menyajikan teks cerita fantasi pada peserta didik di kelas VII SMPN 1 Cipicung Kuningan (Penelitian Tindakan Kelas pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 1 Cipicung Kuningan Tahun Ajaran 2019/2020)
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | P Language and Literature > PK Indo-Iranian |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Dedi Natawijaya . |
Date Deposited: | 17 Dec 2021 03:37 |
Last Modified: | 17 Dec 2021 03:37 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/3437 |
Actions (login required)
View Item |