DEWI, RESTI AULIA (2024) STUDI ETNOBOTANI RAGAM ANTHOPHYTA UNTUK BAHAN PEMBUATAN MINYAK CANDU DI TASIKMALAYA SERTA PEMANFAATANNYA SEBAGAI SUPLEMEN BAHAN AJAR. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
![]() |
Text
1. cover.pdf Download (43kB) |
![]() |
Text
2. pengesahan.pdf Download (257kB) |
![]() |
Text
3. pernyataan.pdf Download (183kB) |
![]() |
Text
4. abstrak.pdf Download (95kB) |
![]() |
Text
5. kata pengantar.pdf Download (145kB) |
![]() |
Text
6. ucapan terimakasih.pdf Download (102kB) |
![]() |
Text
7. daftar isi.pdf Download (75kB) |
![]() |
Text
8. bab i.pdf Download (110kB) |
![]() |
Text
9. bab ii.pdf Download (246kB) |
![]() |
Text
10 bab iii.pdf Download (384kB) |
![]() |
Text
11. bab vi.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
![]() |
Text
12. bab v.pdf Restricted to Repository staff only Download (26kB) |
![]() |
Text
13. daftar pustaka.pdf Download (172kB) |
![]() |
Text
14. lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
![]() |
Text
15. riwayat hidup.pdf Restricted to Repository staff only Download (41kB) |
Abstract
Pemanfaatan tumbuhan sebagai bahan pengobatan ataupun sebagai bahan kosmetik tentunya dapat menjadi kajian dalam ilmu etnobotani. Praktik etnobotani telah dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya tepatnya oleh masyarakat Desa Cikunir dan masyarakat desa Gunungsari secara turun temurun. Masyarakat di dua desa tersebut memanfaatkan Anthophyta untuk dijadikan sebagai bahan pembuatan minyak candu. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan etnobotani dari ragam Anthophyta yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan minyak candu. Jenis penelitan ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara semi terstruktur. Pengambilan sample dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data penelitian bersumber dari data primer serta data sekunder. Terdapat tujuh jenis Anthophyta yang digunakan sebagai bahan pembuatan minyak candu yakni mawar, melati, kenanga, cempaka, kunyit, pandan dan ki urat. Tujuh jenis Anthophyta ini dikategorikan dalam 2 kelas dan 5 ordo. Bagian Anthophyta yang paling banyak digunakan untuk bahan pembuatan minyak candu ialah bagian bunga, dilanjut dengan daun, akar dan rimpang. Khasiat yang dirasakan oleh responden sebagai pengguna minyak candu adalah 90% - 70% untuk perawatan kulit kering. 80% - 70% untuk pijat urut, 65% - 50% untuk bekas luka, 55% - 35% untuk pengobatan kutu air, 40% - 20% untuk iritasi kulit, 30% - 25% untuk pembengkakan, 30% - 15% untuk mencegah stretch mark, dan 20% - 15% untuk luka bakar. Setiap jenis Anthophyta yang digunakan untuk bahan pembuatan minyak candu dapat mendukung manfaat dari penggunaan minyak candu, salah satunya yakni manfaat untuk merawat dan menjaga kesehatan kulit. Kata kunci: Anthophyta, Bahan Ajar, Etnobotani, Minyak Candu, Tasikmalaya.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Utari Puspo Handayanti Nuni |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 08:41 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 08:41 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/15051 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |