ANALISIS KESETIMBANGAN AIR DI DAERAH IRIGASI CIKUNTEN II DENGAN MENGGUNAKAN DATA BANGKITAN

SALSABILA, SALSABILA (2024) ANALISIS KESETIMBANGAN AIR DI DAERAH IRIGASI CIKUNTEN II DENGAN MENGGUNAKAN DATA BANGKITAN. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
1. COVER.pdf

Download (48kB)
[img] Text
2. LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (207kB)
[img] Text
3. LEMBAR KEASLIAN.pdf

Download (194kB)
[img] Text
4. ABSTRAK.pdf

Download (50kB)
[img] Text
5. KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR.pdf

Download (919kB)
[img] Text
6. BAB I.pdf

Download (78kB)
[img] Text
7. BAB II.pdf

Download (1MB)
[img] Text
8. BAB III.pdf

Download (797kB)
[img] Text
10. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (40kB)
[img] Text
9. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)
[img] Text
11. DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (157kB)
[img] Text
12. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (7MB)

Abstract

Daerah Irigasi Cikunten II memiliki luas sebesar 4.443 ha yang merupakan daerah irigasi pertanian di Kabupaten dan Kota Tasikmalaya. Sumber pengambilan air Daerah Irigasi Cikunten II berasal dari Sungai Ciwulan yang disuplesikan ke Sungai Cimerah. Ketersediaan air yang tidak mencukupi kebutuhan air irigasi mengakibatkan ketidaksetimbangan air, sehingga pada penelitian ini dilakukan analisis kesetimbangan air pada Daerah Irigasi Cikunten II. Ketersediaan air dianalisis dari data debit historis yang dibangkitkan sampai dengan tahun 2050 menggunakan metode Thomas-Fiering. Analisis debit andalan dengan metode Weibull. Kebutuhan air irigasi menggunakan konsep KP-01. Uji validitas debit bangkitan didapat nilai korelasi sebesar 0,68 yang berarti data kuat. Skenario jadwal tanam dengan menggeser 2 (dua) periode maju dan mundur pola tanam Padi-Padi-Palawija untuk kondisi Rencana Tata Tanam Global (RTTG) dengan awal tanam Oktober-I dan kondisi eksisting dengan awal tanam November-II sehingga menjadi 8 (delapan) skenario jadwal tanam yaitu September-I, September-II, Oktober-I, Oktober-II, November-I, November-II, Desember-II, dan Desember-II. Berdasarkan 8 (delapan) skenario jadwal tanam, defisit air terjadi pada awal penyiapan lahan Masa Tanam-1 dan 2 serta sebagian besar Masa Tanam-3. Alternatif jadwal tanam yang direkomendasikan yaitu berdasarkan kondisi RTTG dengan awal tanam Oktober-I dengan kesetimbangan air yang paling baik. Awal tanam yang kurang direkomendasikan adalah Desember-I dan Desember-II karena pada kondisi tersebut banyak kebutuhan air yang kurang tercukupi. Kata Kunci: Irigasi, Jadwal Tanam, Kebutuhan Air, Ketersediaan Air, Kesetimbangan Air

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Rema Puri Irma Sri Katon
Date Deposited: 05 Sep 2024 06:05
Last Modified: 05 Sep 2024 06:05
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/14079

Actions (login required)

View Item View Item