FITRIANDINI, NOVITA NOER (2023) STUDI ETNOBOTANI DAN IN SILICO TANAMAN KENCUR (Kaempferia galanga L.) KANDIDAT OBAT HERBAL ASMA DI DESA SUKAHURIP SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
01. Cover.pdf Download (53kB) |
|
Text
02. Lembar Pengesahan.pdf Download (194kB) |
|
Text
03. Pernyataan Keaslian.pdf Download (172kB) |
|
Text
04. Abstrak.pdf Download (73kB) |
|
Text
05. Abstract.pdf Download (70kB) |
|
Text
06. Ucapan Terima Kasih.pdf Download (223kB) |
|
Text
07. Kata Pengantar.pdf Download (185kB) |
|
Text
08. Daftar Isi.pdf Download (155kB) |
|
Text
09. Daftar Tabel.pdf Download (31kB) |
|
Text
10. Daftar Gambar.pdf Download (109kB) |
|
Text
11. Daftar Lampiran.pdf Download (27kB) |
|
Text
12. BAB I.pdf Download (96kB) |
|
Text
13. BAB II.pdf Download (432kB) |
|
Text
14. BAB III.pdf Download (2MB) |
|
Text
15. BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (911kB) |
|
Text
16. BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (13kB) |
|
Text
17. Daftar Pustaka.pdf Download (151kB) |
|
Text
18. Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (5MB) |
|
Text
19. Daftar Riwayat Hidup.pdf Restricted to Repository staff only Download (81kB) |
Abstract
Tanaman kencur sebagai tanaman obat memiliki peluang pengembangan yang tinggi, salah satunya untuk mengobati asma. Salah satu desa yang memiliki tanaman obat khasnya berupa kencur yaitu Desa Sukahurip. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui etnobotani dan in silico Kaempferia galanga L. sebagai kandidat obat herbal asma. Penelitian kualitatif ini dilaksanakan pada bulan April–Juni 2023 menggunakan metode fenomenologi, melalui observasi, wawancara semi terstruktur dengan penentuan responden menggunakan teknik purposive sampling, analisis in silico, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Hasil penelitian etnobotani terdapat 16 pemanfaatan tanaman kencur sebagai obat tradisional menggunakan berbagai cara pengolahan dan penggunaan. Empat diantaranya mengatasi memar, pegal, batuk & pilek, serta asma. Hasil uji GCMS rimpang kencur mengandung senyawa etil p-metoksisinamat (EPMS) sebanyak 48,6% yang kemudian dilakukan analisis in silico sebagai senyawa uji dengan ligan pembanding atropine, native ligand tiotropium, dan reseptor AChM3. Hasil penelitian menunjukkan EPMS memenuhi Lipinski Rule of Five, relatif lebih aman, bukan mutagen, tidak beracun bagi hati, dan memiliki tingkat toksisitas yang lebih aman (kelas 6) daripada atropine (kelas 4). EPMS memiliki nilai afinitas ikatan yang lebih tinggi (-5,7 kkal/mol) daripada atropine (-6,9 kkal/mol), dan tiotropium (-7,9 kkal/mol). Namun, EPMS memiliki satu residu asam amino dan jenis ikatan yang sama dengan atropine, yaitu SER C:226, sehingga dapat disimpulkan bahwa senyawa EPMS memiliki kemampuan biologis yang sama dengan ligan pembanding atropine. Kata Kunci: Asma; Ethyl p-methoxycinnamate (EPMS); Reseptor AChM3; Tanaman Kencur
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Biologi |
Depositing User: | Rema Puri Irma Sri Katon |
Date Deposited: | 28 Mar 2024 07:26 |
Last Modified: | 28 Mar 2024 07:26 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/12374 |
Actions (login required)
View Item |