AZZAHRA, SWANTIKA SARI (2023) BUDAYA POPULER KOREA SELATAN DALAM MALAYA PARK TAMAN WISATA KARANGRESIK TASIKMALAYA. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.
Text
1 Cover.pdf Download (36kB) |
|
Text
2 Lembar Pengesahan.pdf Download (245kB) |
|
Text
3 Lembar Pernyataan.pdf Download (256kB) |
|
Text
4 Abstrak.pdf Download (8kB) |
|
Text
5 Abstract.pdf Download (66kB) |
|
Text
6 Kata Pengantar.pdf Download (75kB) |
|
Text
7 Daftar Isi.pdf Download (67kB) |
|
Text
8 Daftar Tabel.pdf Download (34kB) |
|
Text
9 Daftar Gambar.pdf Download (7kB) |
|
Text
10 Bab I Pendahuluan.pdf Download (200kB) |
|
Text
11 Bab II Tinjauan Pustaka.pdf Download (263kB) |
|
Text
12 Bab III Metodologi Penelitian.pdf Download (120kB) |
|
Text
13 Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan.pdf Restricted to Repository staff only Download (559kB) |
|
Text
14 Bab V Penutup.pdf Restricted to Repository staff only Download (105kB) |
|
Text
15 Daftar Pustaka.pdf Download (108kB) |
|
Text
16 Lampiran.pdf Restricted to Repository staff only Download (925kB) |
Abstract
Budaya populer Korea Selatan yang berupa Hallyu/Korean Wave/Gelombang Korea telah berkembang ke seluruh dunia, salah satunya di Indonesia, termasuk Kota Tasikmalaya dan sekitarnya. Meskipun Kota Tasikmalaya tentu memiliki identitas sebagai Kota Santri dan memiliki budaya khasnya sendiri, yaitu Kebudayaan Sunda, tetapi ada sebagian masyarakat yang tertarik dengan budaya asing seperti budaya dari Korea Selatan hingga berpengaruh pada pengembangan objek wisata Malaya Park Tasikmalaya yang mengacu pada Peraturan Daerah (PERDA) Kota Tasikmalaya Nomor 8 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan. Penelitian ini akan membahas lebih dalam mengenai bagaimana hegemoni budaya populer Korea Selatan yang terdapat dalam pengembangan objek wisata Malaya Park Tasikmalaya, serta untuk mengetahui proses hegemoni budaya populer Korea Selatan dan pengaruhnya pada Taman Wisata Karangresik Tasikmalaya. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Hegemoni Budaya Gramsci serta menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Berdasarkan hasil penelitian, budaya populer Korea Selatan sangat berpengaruh dalam proses pengembangan objek wisata Malaya Park karena budaya populer Korea Selatan dijadikan sebagai konsep utama. Hal ini terjadi karena Korea Selatan saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan budaya populernya ke seluruh dunia, termasuk Indonesia dan khususnya Tasikmalaya. Dengan menampilkan Hallyu, Malaya Park berhasil mendapatkan banyak antusias pengunjung yang gaya hidupnya telah banyak dipengaruhi dan didominasi oleh budaya populer Korea Selatan. Melalui Hallyu tersebut Korea Selatan sedang menghegemoni masyarakat dunia dan Kota Tasikmalaya juga khususnya untuk meniru dan mengikuti keinginan dari Korea Selatan untuk terus menggemari dan mengonsumsi budaya populernya. Hal ini menjadi bukti bahwa penghegemonian budaya berdasarkan teori hegemoni Gramsci yang dilakukan oleh Korea Selatan cukup berhasil diterapkan di objek wisata Malaya Park dengan menggunakan budaya populer yang berupa Hallyu sebagai alat penghegemonian tersebut yang didukung juga secara langsung oleh Korean Cultural Center Indonesia (KCCI) sebagai perwakilan dari Korea Selatan. Kata Kunci : Budaya Populer, Hegemoni, Pengembangan Pariwisata
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | J Political Science > JA Political science (General) |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik |
Depositing User: | Lelis Masridah |
Date Deposited: | 15 Sep 2023 03:45 |
Last Modified: | 15 Sep 2023 03:45 |
URI: | http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/10960 |
Actions (login required)
View Item |