ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

FIRDAUS, ARDIANTO (2019) ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR. Sarjana thesis, Universitas Siliwangi.

[img] Text
Cover.pdf

Download (82kB)
[img] Text
ABSTRAK.pdf

Download (14kB)
[img] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (5kB)
[img] Text
Daftar Isi.pdf

Download (106kB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (134kB)
[img] Text
BAB 2.pdf

Download (212kB)
[img] Text
BAB 3.pdf

Download (157kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (93kB)
[img] Text
Daftar Pustaka.pdf

Download (17kB)

Abstract

ABSTRAK ARDIANTO FIRDAUS. 2019. ANALISIS PROSES BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK DALAM MENYELESAIKAN MASALAH MATEMATIKA PADA MATERI PELUANG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR. Program Studi Pendidikan Matematika. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Siliwangi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses berpikir kreatif peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika pada materi peluang ditinjau dari gaya belajar di kelas IX MTsN 15 Ciamis. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif, untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari gaya belajar. Untuk memperoleh data digunakan angket gaya belajar, tes kemampuan berpikir kreatif dan wawancara. Peneliti memilih pengambilan subjek secara purposive sampling. Dari pemilihan subjek penelitian ini, diperoleh tiga orang peserta didik yang dijadikan subjek. Subjek penelitian ditetapkan dengan rincian peserta didik yang menyelesaikan semua butir angket gaya belajar, dan memilih option atau jawaban paling banyak. Subjek yang terpilih diberikan soal kemampuan berpikir kreatif dan wawancara tidak terstruktur untuk mengetahui proses berpikir kreatif berdasarkan teori Wallas. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa setiap subjek memiliki perbedaan, proses berpikir kreatif peserta didik bergaya belajar visual menunjukkan pada tahap persiapan memenuhi indikator fluency dan flexibility. Pada tahap inkubasi memenuhi indikator fluency dan flexibility. Pada tahap iluminasi memenuhi indikator fluency dan flexibility, Pada tahap verifikasi memenuhi indikator fluency dan flexibility. Proses berpikir kreatif peserta didik bergaya belajar auditorial menunjukkan adanya karakteristik berpikir kreatif hanya terlihat pada tahap persiapan, inkubasi, iluminasi dan verifikasi pada indikator fluency dan flexibility. Proses berpikir kreatif peserta didik bergaya belajar kinestetik banyak menunjukkan pada tahap persiapan memenuhi indikator fluency, flexibility dan originality. Pada tahap inkubasi memenuhi indikator fluency, flexibility dan originality. Pada tahap iluminasi memenuhi indikator fluency, flexibility dan originality. Pada tahap verifikasi memenuhi indikator fluency, flexibility dan originality. Hambatan bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar visual (SV) adalah hambatan dari dalam dirinya yaitu mereka sulit untuk mengerjakan masalah peluang jika masalahnya abstrak, sedangkan dari lingkungan adalah terkadang mereka terganggu dengan kondisi lingkungan yang tidak mendukung dikarenakan disekitar mereka kebiasaan menyamakan jawaban menjadi lumrah akhirnya tidak berpikir. Sedangkan bagi peserta didik yang memiliki gaya belajar auditorial (SA) mereka memiliki hambatan jika tidak dijelaskan dengan sejelasnya mereka sulit dalam mengerjakan soal yang bersifat baru, kalau masalah dari luar sama saja dengan anak yang memiliki gaya belajar visual. Sedangkan bagi anak berpikir kinestetik (SK) mereka sangat mampu berpikir kreatif secara baik karena baik soal baru ataupun lama mereka mampu mengerjakannya. Dengan dasar temuan pada penelitian ini, peneliti menyarankan agar proses berpikir kreatif dapat meningkat, guru dan peserta didik harus melatih kemampuan membuat sesuatu secara orisinil dan memperinci suatu gagasan, dan. Agar hambatan berpikir kreatif dapat dihilangkan maka para pemangku kepentingan di sekolah harus memenuhi semua kekurangan saranaprasarna khususnya buku dan fasilitas internet yang gratis dan memadai. Kata kunci: analisis, proses berpikir, berpikir kreatif, masalah matematika, gaya belajar

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: Q Science > QA Mathematics
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Matematika
Depositing User: Dedi Natawijaya .
Date Deposited: 15 Jul 2022 02:11
Last Modified: 15 Jul 2022 02:11
URI: http://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/6336

Actions (login required)

View Item View Item