HUBUNGAN KEBIASAAN MEROKOK KONSUMSI MAKANAN TINGGI NATRIUM DAN OBESITAS TERHADAP HIPERTENSI PADA PRA LANSIA UMUR 45-59 TAHUN DI RUMAH SAKIT JASA KARTINI TASIKMALAYA

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastoliknya lebih dari 90 mmHg. Hipertensi menjadi salah satu penyakit yang cukup berbahaya hingga sering disebut dengan penyakit The Silent Killer karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai gejala terlebih dahulu oleh penderita. Hipertensi merupakan suatu penyakit yang cukup serius dimana bisa menimbulkan risiko penyakit lainnya seperti stroke, diabetes, kardiovaskular, ginjal kronis dan penyakit lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian hipertensi. Menganalisis hubungan konsumsi makanan tinggi natrium dengan kejadian hipertensi dan Menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian hipertensi pada pra lansia usia 45-59 tahun di Rumah Sakit Jasa Kartini Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik, dengan desain penelitian menggunakan pendekatan Case Control. Populasi pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan hipertensi berusia 45-59 tahun di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Jasa Kartini pada pada 2022 sampai September 2024 dan tinggal di Kota Tasikmalaya. Dengan 1:2 untuk setiap kelompok kasus dan kelompok kontrol. Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 50 responden kelompok kasus dan 100 responden kelompok kontrol. Jumlah sampel keseluruhan adalah sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok, konsumsi tinggi natrium dan obesitas tidak memiliki hubungan signifikan dengan hipertensi dengan nilai p value yaitu p=0,120 (> 0,05) dengan OR = 1,994 untuk kebiasaan merokok, nilai p value yaitu p = 0,194 (> 0,05) dengan OR = 0,583 untuk konsumsi makanan tinggi natrium dan nilai p value yaitu p = 0,583 (> 0,05) dengan OR = 1,313 untuk obesitas. Saran yang diberikan yaitu, rumah sakit tetap diharapkan untuk mengoptimalkan upaya promotif dan preventif, khususnya dalam edukasi gaya hidup sehat, seperti berhenti merokok, membatasi konsumsi garam, serta menjaga berat badan ideal

Kata Kunci: Kebiasaan merokok, konsumsi makanan tinggi natrium, obesitas, hipertensi.