RAHMANI, RAISAL (2024) ANALISIS DEBIT SUNGAI DI DAS CITANDUY HULU MENGGUNAKAN METODE 7Q10. Other thesis, Universitas Siliwangi.
Cover.pdf
Download (73kB)
Lembar Pengesahan.pdf
Download (274kB)
Lembar Keaslian.pdf
Download (206kB)
Abstrak.pdf
Download (247kB)
Kata Pengantar.pdf
Download (576kB)
Daftar Isi.pdf
Download (263kB)
Daftar Tabel.pdf
Download (183kB)
Daftar Gambar.pdf
Download (183kB)
1 PENDAHULUAN.pdf
Download (203kB)
2 TINJAUAN PUSTAKA.pdf
Download (689kB)
3 METODE PENELITIAN.pdf
Download (391kB)
4 HASIL DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
5 KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (193kB)
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (202kB)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (2MB)
Abstract
Ketersediaan air merupakan aspek kritis dalam menjaga keberlanjutan Daerah
Aliran Sungai (DAS). Salah satu DAS di Jawa Barat yang kondisinya kritis adalah
DAS Citanduy. Terdapat konflik penggunaan air diakibatkan oleh terbatasnya debit
pada musim kemarau. Sub DAS Citanduy Hulu memiliki luas 74800 ha atau 21,3%
dari luas DAS Citanduy. DAS Citanduy Hulu merupakan kawasan penyangga pada
DAS Citanduy sehingga diperlukan adanya pengendalian DAS. Salah satu bentuk
pengendalian DAS adalah dengan memenuhi debit pemeliharaan. Besaran debit
pemeliharaan sungai di Indonesia ditentukan dengan menetapkan debit sebesar 95%
atau dikenal dengan Q95. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis debit
minimum menggunakan metode 7Q10 berdasarkan distribusi weibull minima dan
debit pemeliharaan sungai Q95 menggunakan metode kurva debit aliran pada DAS
Citanduy Hulu. Kedua analisis ini dilakukan dengan beberapa skema panjang
rekaman data yang didasarkan pada data debit PDA Cirahong eksisting harian
(2007-2023) dan data debit bangkitan setengah bulanan (1993-2023). Hasil
penelitian menunjukkan nilai debit minimum 7Q10 dan debit pemeliharaan sungai
Q95 pada Sub DAS Citanduy Hulu cenderung naik seiring dengan bertambahnya
panjang rekaman data. Debit minimum 7Q10 berdasarkan debit eksisting harian
mengalami kenaikan dari yang sebesar 2,59 m3/s menjadi 3,00 m3/s. Selain itu,
debit minimum yang didasarkan pada debit bangkitan setengah bulanan pun naik
dari sebesar 2,75 m3/s menjadi 4,66 m3/s. Nilai Q95 berdasarkan debit harian
eksisting meningkat dari 3,02 m³/s menjadi 4,29 m³/s, dan nilai Q95 berdasarkan
debit bangkitan setengah bulanan meningkat dari 2,95 m³/s menjadi 7,10 m³/s.
Kata Kunci: Ketersediaan Air, Debit minimum, 7Q10, Debit Pemeliharaan Sungai,
Q95
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
| Depositing User: | Lelis Marsidah |
| Date Deposited: | 24 Oct 2025 02:58 |
| Last Modified: | 24 Oct 2025 02:58 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/94 |
