PERENCANAAN SISTEM POST-TENSIONING METHOD PADA ELEMEN BALOK STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN DI BANDUNG

Jepiansyah, Jepiansyah (2025) PERENCANAAN SISTEM POST-TENSIONING METHOD PADA ELEMEN BALOK STRUKTUR GEDUNG APARTEMEN DI BANDUNG. Other thesis, Universitas Siliwangi.

[thumbnail of Cover.pdf] Text
Cover.pdf

Download (53kB)
[thumbnail of Lembar Pengesahan.pdf] Text
Lembar Pengesahan.pdf

Download (226kB)
[thumbnail of Lembar Pernyataan Keaslian.pdf] Text
Lembar Pernyataan Keaslian.pdf

Download (146kB)
[thumbnail of Abstrak.pdf] Text
Abstrak.pdf

Download (14kB)
[thumbnail of Kata Pengantar.pdf] Text
Kata Pengantar.pdf

Download (93kB)
[thumbnail of Daftar Isi.pdf] Text
Daftar Isi.pdf

Download (291kB)
[thumbnail of Daftar Tabel.pdf] Text
Daftar Tabel.pdf

Download (158kB)
[thumbnail of Daftar Gambar.pdf] Text
Daftar Gambar.pdf

Download (94kB)
[thumbnail of 1. PENDAHULUAN.pdf] Text
1. PENDAHULUAN.pdf

Download (22kB)
[thumbnail of 2. LANDASAN TEORI.pdf] Text
2. LANDASAN TEORI.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of 3. METODOLOGI.pdf] Text
3. METODOLOGI.pdf

Download (990kB)
[thumbnail of 4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN.pdf] Text
4. ANALISIS DAN PEMBAHASAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)
[thumbnail of 5. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf] Text
5. KESIMPULAN DAN SARAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (13kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (8kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Perencanaan gedung apartemen setinggi 36 meter ini memliki 10 lantai yang dirancang menggunakan beton bertulang konvensional pada seluruh lantai. Salah satu ruangan pada lantai 10 difungsikan sebagai ruang pertemuan seperti ballroom, dan ruang seminar. Ruangan ini membutuhkan kapasitas yang cukup luas tanpa ada kolom yang menghalangi di tengah ruangan. Panjang balok di area tersebut setara dengan lebar ruangan yaitu 12 meter dengan atap yang difungsikan sebagai rooftop. Balok dengan panjang 12 meter tersebut memiliki lendutan yang tidak memenuhi persyaratan jika direncanakan menggunakan material beton bertulang konvensional. Pengkombinasian material beton bertulang konvensional dengan material beton prategang merupakan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Beton prategang merupakan material beton mutu tinggi yang dikombinasikan dengan tendon prategang sepanjang penampang elemen struktur. Penggunaan tendon prategang memberikan tegangan internal yang dapat mengimbangi beban yang bekerja baik pada saat pelaksanaan maupun pelayanan. Adapun elemen struktur balok prategang pada lantai 10 gedung apartemen ini berupa balok prategang dengan sistem post-tensioning/pasca tarik. Pembebanan pada gedung apartemen ini mengacu pada SNI 1727-2020 dan SNI 1726-2019, perencanaan elemen struktur konvensional mengacu pada SNI 2847-2019, dan perancangan beton prategang mengacu pada SNI 7833-2012. Hasil analisis menunjukkan untuk elemen balok prategang dengan dimensi 60×40 cm memberikan lendutan sebesar 16,17 mm. Sedangkan jika dimensi tersebut dipakai untuk elemen beton bertulang konvensional, memberikan lendutan sebesar 32,99 mm. Perilaku elemen struktur yang menggunakan balok prategang memberikan hasil gaya dalam yang lebih rendah dibandingkan menggunakan elemen struktur beton bertulang konvensional. Secara keseluruhan hasil analisis struktur gedung sudah memenuhi ketentuan standarisasi yang menjadi acuan.

Kata kunci : beton, prategang, post-tensioning, lendutan.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General)
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: Lelis Marsidah
Date Deposited: 05 Nov 2025 07:28
Last Modified: 05 Nov 2025 07:28
URI: https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/864

Actions (login required)

View Item
View Item