BAENIKA, MAGRISAN TIGRIS (2025) KELAYAKAN FINANSIAL USAHA ASINAN BOGOR. Other thesis, Universitas Siliwangi.
1 COVER.pdf
Download (54kB)
2 BEBAS PELAGIAT.pdf
Download (400kB)
3 ABSTRAK.pdf
Download (11kB)
4 PENGESAHAN.pdf
Download (331kB)
5 KATA PENGANTAR.pdf
Download (123kB)
6 DAFTAR ISI.pdf
Download (198kB)
7 DAFTAR TABEL.pdf
Download (187kB)
8 DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Download (184kB)
9 DAFTAR GAMBAR.pdf
Download (182kB)
10 BAB I.pdf
Download (251kB)
11 BAB II.pdf
Download (373kB)
12 BAB III.pdf
Download (310kB)
13 BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (137kB)
14 BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (463kB)
15 BAB VI.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (10kB)
16 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (130kB)
17 LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (572kB)
Abstract
Asinan Bogor merupakan produk olahan buah khas daerah yang memiliki peluang pasar luas dan nilai ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha Asinan Bogor dari aspek finansial. Penelitian ini merupakan studi kasus pada usaha Asinan Asli Bogor yang berlokasi di Kelurahan Gudang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor dan dilaksanakan pada bulan Januari 2025 hingga Juli 2025. Analisis yang dilakukan mencakup perhitungan biaya, penerimaan, pendapatan, Revenue Cost Ratio (R/C), Break Even Point (BEP), serta analisis sensitivitas terhadap kenaikan harga bahan baku cabai merah dan penurunan harga jual produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha Asinan Bogor memiliki biaya produksi rata-rata sebesar Rp 2.002.740 per satu kali produksi dengan penerimaan sebesar Rp 7.000.000, sehingga menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 4.997.260. Hal ini menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan. Nilai Revenue Cost Ratio (R/C) sebesar 3,5 yang berarti usaha layak karena R/C sudah lebih dari 1. Analisis Break Even Point (BEP) menunjukkan bahwa BEP penerimaan sebesar Rp 547.213, BEP unit sebesar 16 kemasan, dan BEP harga sebesar Rp 10.014 per kemasan, yang semuanya berada di bawah kondisi aktual. Hal ini mengindikasikan bahwa usaha telah melampaui titik impas. Meskipun terjadi kenaikan harga bahan baku cabai merah sebesar 20 persen dan penurunan harga jual sebesar 25 persen, usaha tetap menunjukkan kelayakan finansial. Dengan demikian, usaha Asinan Bogor dinilai layak untuk dipertahankan dan dikembangkan.
Kata Kunci: Asinan Bogor, kelayakan finansial, R/C, BEP, sensitivitas.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agribisnis |
| Depositing User: | Lelis Marsidah |
| Date Deposited: | 04 Nov 2025 05:59 |
| Last Modified: | 04 Nov 2025 05:59 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/759 |
