ENSHANTY, YULIA (2025) NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL BERBASIS MITIGASI BENCANA PADA MASYARAKAT ADAT KASEPUHAN GELAR ALAM DESA SIRNARESMI KECAMATAN CISOLOK KABUPATEN SUKABUMI. Masters thesis, Universitas Siliwangi.
01. COVER.pdf
Download (48kB)
02. LEMBAR PENGESAHAN.pdf
Download (1MB)
04. KATA PENGANTAR.pdf
Download (95kB)
05. ABSTRAK.pdf
Download (81kB)
03. LEMBAR PERNYATAAN.pdf
Download (986kB)
06. DAFTAR ISI.pdf
Download (125kB)
07. DAFTAR GAMBAR.pdf
Download (55kB)
08. DAFTAR TABEL.pdf
Download (32kB)
09. DAFTAR LAMPIRAN.pdf
Download (91kB)
10. BAB I.pdf
Download (61kB)
11. BAB II.pdf
Download (401kB)
12. BAB III.pdf
Download (223kB)
13. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (3MB)
14. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (98kB)
15. DAFTAR PUSTAKA .pdf
Download (196kB)
16. LAMPIRAN - LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (898kB)
17. RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (65kB)
Abstract
Masyarakat adat Kasepuhan Gelar Alam yang berada di wilayah rawan bencana, seperti tanah longsor, banjir, dan gempa bumi, memiliki kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun dalam menghadapi ancaman bencana. Namun, bencana longsor yang terjadi pada 29 November 2024 menunjukkan bahwa pemindahan lokasi permukiman mereka belum sepenuhnya diiringi dengan adaptasi nilai-nilai kearifan lokal terhadap kondisi geografis baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang berkaitan dengan mitigasi bencana di masyarakat adat Kasepuhan Gelar Alam, menganalisis implementasinya dalam kehidupan sehari-hari, serta mengkaji tantangan dan hambatan dalam pelestarian dan pengembangannya. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat menerapkan praktik mitigasi seperti pengelolaan hutan berbasis zonasi adat, rumah panggung tahan gempa, penggunaan sistem tanda alam sebagai peringatan dini, serta leuit sebagai lumbung pangan tradisional. Namun demikian, modernisasi, kurangnya regenerasi nilai-nilai lokal, dan belum optimalnya dukungan kebijakan pemerintah menjadi kendala utama dalam menjaga keberlanjutan sistem mitigasi berbasis kearifan lokal. Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan akademisi untuk mengintegrasikan kearifan lokal ke dalam sistem mitigasi bencana yang lebih kontekstual dan berkelanjutan.
Kata kunci: Kearifan lokal, mitigasi bencana, masyarakat adat, tanah longsor, Kasepuhan Gelar Alam.
| Item Type: | Thesis (Masters) | 
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) L Education > L Education (General)  | 
        
| Divisions: | Pascasarjana > S2 Pendidikan Geografi | 
| Depositing User: | Lelis Marsidah | 
| Date Deposited: | 03 Nov 2025 07:19 | 
| Last Modified: | 03 Nov 2025 07:19 | 
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/686 | 
