PENGARUH VARIABEL MAKROEKONOMI TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI BANK UMUM SYARIAH DENGAN DANA PIHAK KETIGA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

Pembiayaan mudharabah merupakan salah satu produk yang disalurkan oleh Bank Umum Syariah (BUS). Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi adanya pembiayaan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada penelitian ini faktor internal yang dapat mempengaruhi pembiayaan adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) sedangkan faktor eksternalnya adalah kegiatan ekonomi dalam skala makro yakni inflasi dan kurs. Berdasarkan data yang didapatkan dari masing-masing faktor terdapat fluktuasi dan bertolak belakang dengan teori yang seharusnya, seperti DPK secara terus menerus mengalami peningkatan namun tidak diikuti dengan meningkatnya pembiayaan mudharabah, seharusnya DPK yang meningkat maka pembiayaan juga akan meningkat. Selain itu terdapat beberapa periode terjadi inflasi yang meningkat dan kurs melemah dengan diikuti oleh meningkatnya DPK namun pembiayaan mudharabah cenderung menurun. Hal tersebut bertolak belakang dengan teori yang seharusnya. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder dari website Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia dan Kementerian Perdagangan RI. Sampel yang digunakan yaitu pada tahun 2015 – 2023 dengan menggunakan data triwulan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling serta teknik pengumpulan data dilakukan melalui dokumentasi. Analisis data dengan menggunakan uji asumsi klasik, uji t, uji f dan analisis jalur serta untuk pengolahan data menggunakan IBM SPSS Statistic 26. Hasil penelitian menunjukkan pada substruktural I secara parsial inflasi dan kurs dapat mempengaruhi DPK dengan masing-masing nilai signifikansi 0,020 dan 0,000 < 0,05. Sedangkan pada substruktural II secara parsial inflasi dan kurs tidak berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah dengan nilai signifikansi 0,199 dan 0,717 > 0,05, namun DPK berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Selanjutnya, berdasarkan analisis jalur menunjukkan inflasi dapat berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah melalui DPK dengan nilai beta pengaruh langsung sebesar 0,107 < nilai beta pengaruh tidak langsung sebesar 0,215 dan kurs dapat berpengaruh terhadap pembiayaan mudharabah melalui DPK dengan nilai beta pengaruh langsung sebesar 0,042 < nilai beta pengaruh tidak langsung sebesar 0,590. Berdasarkan hasil penelitian, implikasi bagi BUS yakni harus memperhatikan fluktuasi dari DPK dan pembiayaan mudharabah, sehingga dapat menyeimbangkan antara dana yang dihimpun dengan dana yang disalurkan dalam bentuk pembiayaan mudharabah. Selain itu, bagi pemerintah yakni dengan menetapkan kebijakan yang dapat diberlakukan untuk menstabilkan fluktuasi inflasi dan kurs.

Kata Kunci: Inflasi, Kurs, DPK, Pembiayaan Mudharabah