POLA REKRUTMEN PARTAI GERINDRA PADA PEMILU DPRD KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2019 DAN 2024

Kontestasi politik elektoral merupakan salah satu pilar demokrasi dalammembentuk suatu pemerintahan yang absah guna mewujudkan kedaulatan rakyat.Sebagaimana pemilihan umum merupakan sarana yang diikuti oleh rakyat untukmemilih wakil rakyat di lembaga perwakilan rakyat. Pada dasarnya partai politikmenjadi lembaga yang bertujuan untuk mencari dan mempertahankan kekuasaan,hal tersebut dapat tercapai apabila fungsi rekrutmen politik dapat berjalan denganbaik dalam menetapkan calon anggota legislatif. Dalam hal ini, Partai Gerindraberhasil menempatkan perwakilannya terbanyak di parlemen pada hasil pemilutahun 2019 dan 2024 di Kabupaten Tasikmalaya. Keberhasilan Partai Gerindramerupakan cerminan dari efektivitas menjalankan fungsi partai sebagai saranarekrutmen politik dalam menampilkan kandidat yang menggambarkan wajah partaidalam pemilu dari setiap calon yang dihadirkan memiliki andil yang besar terhadaprepresentasi masyarakat.Penelitian ini menggunakan teori rekrutmen politik dari Pippa Norris untukmemahami bagaimana tahapan rekrutmen yang diklasifikasikannya mempengaruhipenetapan calon anggota legislatif yang ditetapkan oleh Partai Gerindra KabupatenTasikmalaya. Selain itu teori partai politik juga digunakan dalam penelitian iniuntuk menganalisis pola rekrutmen Partai Gerindra tahun 2019 dan 2024.Metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kualitatif denganpendekatan studi kasus dalam mengeksplorasi proses secara komprehensif danmendalam. Teknik pemilihan informan menggunakan sampel purposive samplingyang di analisis menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman dandi validasi menggunakan triangulasi sumber.Hasil penelitian ini menunjukkan pola rekrutmen Partai GerindraKabupaten Tasikmalaya pada pemilu tahun 2019 menggunakan sistem rekrutmenterbuka dan sistem merit dari diterapkannya fit and proper test sebagai penilaianterhadap bakal calon yang dilakukan secara objektif. Sementara pemilu tahun 2024partai menggunakan sistem rekrutmen tertutup dan sistem patronik dari keputusanrekrutmen lebih didasarkan pada kedekatan dengan pimpinan partai dibandingkanmekanisme seleksi berbasis kualifikasi. Mekanisme rekrutmen mencakup tigatahapan, yaitu tahap sertifikasi meliputi pendefinisian kriteria calon berdasarkanaturan pemilu dan kebijakan partai, tahap nominasi sebagai proses partai dalammenentukan kandidat yang dilakukan melalui mekanisme desentralisasi yangmencakup tahap penjaringan, penyaringan, dan penetapan, serta tahap seleksi yangmenentukan kandidat dalam memenangkan pemilu dengan tipe loyalis partaisebagai calon anggota legislatif yang diusung oleh Partai Gerindra.

Kata Kunci: Partai Gerindra, Rekrutmen Legislatif, Pemilu