PENGARUH PRIMING DAN CEKAMAN SALINITAS TERHADAP VIABILITAS BENIH CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Cabai rawit merupakan komoditas holtikultura yang banyak digemari masyarakat, produksinya masih rendah dibandingkan dengan permintaan. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi cabe rawit dalam memenuhi permintaan pasar yaitu dengan memanfaatkan lahan marginal seperti lahan dengan salinitas tinggi yang selama ini belum diusahakan. Penelian ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh priming benih cabe rawit pada tingkat cekaman salinitas. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan September di labolatorium produksi tanaman Fakultas Pertanian Univesitas Siliwangi menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama adalah priming (P) yang terdiri dari 3 taraf yaitu , p1 = PEG 30%, p2 = GA3 0,05% dan p3 = KNO3 1%. Faktor kedua adalah cekaman salinitas (S) yang terdiri dari 6 taraf yaitu s1 = NaCl 0%, s2 = NaCl 1%, s3 = NaCl 2%, s4 = NaCl 3%, s5 = NaCl 4% dan s6 = NaCl 5%. Data dianalisis dengan UJI F dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncant. Terjadi interaksi antara perlakuan priming dan cekaman salinitas terhadap indeks vigor, tetapi tidak terjadi interaksi antara perlakuan priming dan cekaman salinitas terhadap daya berkecambah, kecepatan berkecambah, panjang plumula, panjang radikula dan bobot kering kecambah, secara mandiri perlakuan cekaman salinitas berpengaruh terhadap perkecambahan benih cabai rawit, lalu perlakuan priming dengan GA3 0,05% dan KNO3 1% memberikan perngaruh paling balik pada cekaman salinitas terhadap viabilitas benih cabai rawit.

Kata kunci: Cabai rawit, Priming, Salinitas