DETERMINASI MINAT BERINVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH MELALUI PLATFORM BIBIT

Tingkat minat masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia menduduki pencapaian positif, yang mana Investor pasar modal meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor. Investor pasar modal Indonesia juga merupakan investor dengan usia 30 tahun ke bawah atau yang dusebut dengan generasi Z dengan total keseluruhan investor sebanyak 12,78 Juta. Meskipun investasi pasar modal meningkat dan didominasi oleh Generasi Z, hal tersebut berbanding terbalik dengan data mengenai indeks literasi keuangan yang menunjukkan kurang baik. Persentase literasi keuangan pada sektor pasar modal masih tergolong kecil hanya mencapai 4,11%. Selain itu, investasi di Jawa Barat terlebih dikawasan Priangan Timur masih belum merata, meskipun pada saat ini banyak platform investasi yang membuat berinvestasi lebih mudah salah satunya Bibit yang menjadi start up investasi terpopuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh perceived ease of use, perceived usefulness, literasi keuangan dan kepercayaan terhadap minat berinvestasi generasi Z se-Priayangan Timur pada pasar modal syariah melalui platform Bibit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif dengan desain survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner dengan analisis data yang dilakukan menggunakan teknik Structural Equation Modeling Partial Least Square (SEM-PLS) menggunakan software SmartPLS 4.0. Populasi dalam penelitian ini adalah generasi Z se-Priyangan Timur yang pernah maupun tidak pernah berinvestasi pada platform Bibit dengan jumlah sampel 163 responden. Teknik pengambilan sempel yaitu teknik non probability sampling. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara perceived ease of use dengan minat berinvestasi. Selain itu, perceived usefulness juga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berinvestasi. Variabel lain seperti literasi keuangan dan kepercayaan juga menunjukkan pengaruh signifikan terhadap minat berinvestasi. Berdasarkan penelitian tersebut yang menunjukkan bahwa faktor utama yang mempengaruhi niat pengguna dalam mengadopsi teknologi adalah Persepsi Kegunaan. Oleh karena itu, disarankan bagi pengembang teknologi untuk meningkatkan pemahaman pengguna terhadap manfaat teknologi yang ditawarkan. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengeksplorasi variabel lain yang mungkin berpengaruh namun belum dianalisis dalam penelitian ini.

Kata Kunci: perceived ease of use, perceived usefulness, Literasi Keuangan, Kepercayaan dan Minat Berinvestasi