PENGARUH FAKTOR KINERJA KEUANGAN DAN MAKROEKONOMI TERHADAP MARKET SHARE PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014-2022

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh meningkatnya Total Aset dan Dana Pihak Ketiga (DPK), serta fluktuasinya Inflasi dan BI Rate, tetapi tidak diikuti dengan perkembangan Market Share Perbankan Syariah di Indonesia, dimana secara nasional industrial keuangan masih di dominasi oleh perbankan konvensional. Dengan market share yang masih kecil tentunya perbankan syariah masih belum menguasai keuangan secara global. Dimana dengan populasi penduduk Indonesia mayoritas muslim diharapkan dapat meningkatkan Market Share dan mengembangkan keuangan Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia dalam bentuk triwulan sebanyak 36 data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi dan BI Rate. Teknik analisis data dilakukan dengan koefisien determinasi,regresi linier sederhana dan berganda dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi dan BI Rate secara parsial dan simultan berpengaruh positif signifikan terhadap Market Share. Hasil uji t Total Aset memperoleh t hitung sebesar 36,027 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil Uji Dana Pihak Krtiga (DPK) memperoleh t hitung sebesar 7,757 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil uji Inflasi memperoleh t hitung sebesar -4,085 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil uji BI Rate memperoleh t hitung sebesar -7,519 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Sementara itu secara simultan F hitung diperoleh sebesar 390,647 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan nilai Adjusted R-Square variabel Total Aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), Inflasi dan BI Rate, mampu mempengaruhi Market Share seebsar 97,8 % sedangkan sisanya sebesar 2,2 % dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti. Berdasarkan hasil tersebut, Perbankan Syariah diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan bank dengan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien,dan dengan adanya kebijakan makroekonomi diharapkan pemerintah dapat menjaga stabilitas makroekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskal yang tepat.

Kata Kunci:Market Share, Total Aset, DPK, Inflasi, BI Rate