PERAN K.H. AHMAD SANUSI DALAM DINAMIKA SOSIAL POLITIK DI SUKABUMI TAHUN 1921-1945

Penelitian ini mengkaji peran K.H. Ahmad Sanusi dalam dinamika sosial politik di Sukabumi pada periode 1921-1945. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan profil K.H. Ahmad Sanusi, menganalisis kondisi sosial politik Sukabumi, serta menjelaskan kontribusinya dalam menghadapi tantangan kolonial Belanda dan pendudukan Jepang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode historis dengan pendekatan kualitatif, meliputi tahapan heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa K.H. Ahmad Sanusi adalah seorang ulama yang berperan penting dalam memadukan pemikiran Islam tradisional dengan modernitas melalui organisasi Al-Ittihadijatoel Islamijjah (AII). Meskipun diasingkan oleh Belanda pada tahun 1927, ia tetap aktif menulis dan mengembangkan pemikiran politik Islam yang menekankan persatuan umat dan kesadaran nasional. Pemikirannya tercermin dalam karya tulis seperti "Islam dan Politik Internasional" dan "Indonesia Iboe Kita". Perannya dalam perubahan sosial terlihat dari upaya memajukan pendidikan Islam dan membangkitkan kesadaran politik masyarakat Sukabumi. Sukabumi pada masa itu mengalami berbagai transformasi struktural, seperti pembentukan kota otonom (Gemeente Soekaboemi), eksploitasi sumber daya melalui perkebunan partikelir, serta kebijakan diskriminatif seperti Zending Politiek dan Islam Politiek yang bertujuan menghambat perkembangan Islam. Pada masa pendudukan Jepang, K.H. Ahmad Sanusi terlibat dalam pembentukan PETA dan menjadi anggota BPUPKI, menunjukkan komitmennya terhadap kemerdekaan Indonesia. Penelitian ini memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana tokoh lokal seperti K.H. Ahmad Sanusi berkontribusi pada perubahan sosial politik di tingkat regional dan nasional.

Kata kunci: K.H. Ahmad Sanusi, Dinamika Sosial, Dinamika Politik, Sukabumi