ANALISIS KOORDINASI ANTAR SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus: Simpang Rancabango dan Simpang Bantar, Kota Tasikmalaya)

Banyaknya persimpangan di Kota Tasikmalaya, khususnya Simpang Rancabango dan Simpang Bantar yang berdekatan, menyebabkan kendaraan sering terhenti di setiap simpang akibat sinyal merah. Untuk mengurangi tundaan dan antrean, dilakukan analisis koordinasi antar simpang bersinyal. Data diperoleh melalui survei lapangan pada tanggal 21 April 2025 hingga 6 Mei 2025, mencakup data geometrik, waktu sinyal, volume lalu lintas, dan kecepatan kendaraan. Analisis dilakukan menggunakan Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2023. Hasil menunjukkan kedua simpang belum terkoordinasi. Dari tiga perencanaan, diperoleh waktu siklus baru sebesar 71 detik dengan offset sebesar 60 detik antara Simpang Rancabango dan Simpang Bantar serta bandwidth sebesar 18 detik untuk arah pergerakan dari Simpang Rancabango menuju Simpang Bantar dan 31 detik untuk arah sebaliknya. Dengan diterapkannya koordinasi antar simpang bersinyal, kinerja simpang menunjukkan peningkatan, ditandai dengan penurunan panjang antrean kendaraan dari 69,22 meter menjadi 62,39 meter serta penurunan tundaan rata-rata dari 36,75 detik/SMP menjadi 35,63 detik/SMP.

Kata Kunci : Koordinasi Sinyal, Panjang Antrean, Tundaan