PENGARUH KOMBINASI PORASI RUMEN LIMBAH RUMAH POTONG HEWAN DAN PUPUK ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG HIBRIDA

Produksi jagung di Indonesia mengalami fluktuasi pada beberapa tahun terakhir. Salah satu terobosan penting untuk meningkatkan produksi jagung di Indonesia yaitu menggunakan varietas jagung hibrida yang berpotensi hasil tinggi serta perbaikan kualitas lingkungan tumbuh, diantaranya dengan peningkatan kesuburan tanah melalui pemupukan yang berimbang. Sumber bahan organik yang potensial dan mudah didapatkan dalam jumlah memadai serta efektif dalam peningkatan hara tanah, salah satunya rumen limbah rumah potong hewan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi porasi rumen limbah rumah potong hewan dan pupuk anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil jagung hibrida. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 kombinasi perlakuan yaitu A: NPK 300 kg/ha + urea 200 kg/ha), B: Porasi 5 t/ha dan (NPK 150 kg/ha + urea 100 kg/ha), C: porasi 5 t/ha dan (NPK 120 kg/ha + urea 80 kg/ha), D: porasi 5 t/ha dan (NPK 90 kg/ha + urea 60 kg/ha), E: porasi 7,5 t/ha dan (NPK 150 kg/ha + urea 100 kg/ha), F: porasi 7,5 t/ha dan (NPK 120 kg/ha + urea 80 kg/ha), G: porasi 7,5 t/ha dan (NPK 90 kg/ha + urea 60 kg/ha), yang diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi porasi rumen limbah rumah potong hewan dan pupuk anorganik pada berbagai kombinasi yang dicoba menghasilkan pertumbuhan dan hasil jagung hibrida tidak berbeda dengan perlakuan pemberian pupuk anorganik dosis rekomendasi. Perlakuan kombinasi porasi rumen limbah rumah RPH 7,5 t/ha dan pupuk NPK dosis 90 kg/ha + pupuk urea 60 kg/ha menghasilkan rata-rata pertumbuhan dan hasil jagung hibrida yang relatif lebih baik. Pemberian porasi rumen limbah RPH 7,5 t/ha dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik yaitu pupuk NPK sebanyak 210 kg/ha dan pupuk urea sebanyak 140 kg /ha atau masing masing sebesar 70 % dari dosis rekomendasi.

Kata kunci: jagung, kombinasi, rumen, anorganik