AKTIVITAS BUDIDAYA IKAN AIR TAWAR DI DESA TAWANG KECAMATAN PANCATENGAH KABUPATEN TASIKMALAYA

Budidaya perikanan air tawar di Desa Tawang sudah ada sejak dahulu dan terus berkembang sampai sekarang. Budidaya perikanan air tawar di Desa Tawang masih dilakukan secara tradisional. Para pembudidaya ikan masih menggunakan peralatan budidaya yang sederhana. Namun terdapat beberapa pembudidaya ikan yang sudah mulai menggunakan alat-alat budidaya semi modern. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas budidaya ikan air tawar di Desa Tawang Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya dan faktor geografis yang mempengaruhi aktivitas budidaya ikan air tawar di Desa Tawang Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, kuesioner, studi literatur dan dokumentasi. Adapun teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan persentase. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat pelaku budidaya ikan air tawar di Desa Tawang Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 28 orang. Sampel yang digunakan adalah total sampling atau sampel jenuh dimana seluruh jumlah populasi dijadikan sebagai sampel. Berdasarkan hasil penelitian budidaya ikan air tawar di Desa Tawang dilakukan selama 3 – 4 bulan. Aktivitas yang dilakukan para pembudidaya ikan air tawar meliputi pemilihan kolam, pemilihan bibit, penebaran bibit, pemberian pakan, panen dan pemasaran. Pemilihan kolam meliputi pemilihan lokasi untuk budidaya sampai dengan pembuatan kolam budidaya ikan. Jenis kolam budidaya ikan air tawar yang digunakan adalah jenis kolam air tenang dan kolam air deras. Aktivitas pemilihan bibit dilakukan dengan memperhatikan beberapa kriteria seperti sehat, aktif dan peka terhadap rangsangan. Jenis ikan yang digunakan para pembudidaya ikan air tawar di Desa Tawang adalah jenis ikan mas, nila dan lele. Faktor-faktor geografis yang mempengaruhi aktivitas budidaya ikan air tawar di Desa Tawang adalah faktor fisik yang terdiri dari cuaca, sumber air, kualitas air, ketersediaan lahan, luas lahan dan sumber bibit serta faktor non fisik terdiri dari peralatan, modal dan keterampilan budidaya. Cuaca sangat berpengaruh terhadap kondisi air kolam budidaya, yaitu dengan adanya musim hujan dan musim kemarau. Pada musim hujan air kolam budidaya sangat melimpah bahkan bisa meluap, dan air menjadi keruh karena banyak mengangkut material. Sedangkan pada musim kemarau air yang tersedia sedikit. Peralatan yang digunakan para pembudidaya seperti ember, jaring serok, jaring waring, timbangan, mesin penyedot air dan alat pemberi pakan otomatis (feeder). Para pembudidaya mendapatkan modal untuk budidaya dari modal sendiri dan dari pinjaman.

Kata Kunci: Aktivitas, Budidaya, Perikanan Air Tawar.