PENGARUH KOMBINASI JENIS DAN DOSIS PUPUK ORGANIK HASIL FERMENTASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.)

Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan komoditas hortikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dengan permintaan pasar yang terus meningkat. Namun, produktivitas tomat di Indonesia cenderung belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi, sehingga impor masih dilakukan. Salah satu faktor penyebab rendahnya produksi adalah ketergantungan petani pada pupuk anorganik, yang dalam jangka panjang dapat merusak struktur tanah dan menurukan ketersediaan unsur hara alami. Oleh karena itu, diperlukan alternatif pemupukan ramah lingkungan, salah satunya melalui penggunaan pupuk organik hasil fermentasi (porasi) dari kotoran ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi jenis dan dosis pupuk organik hasil fermentasi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Agustus 2025 di Desa Cisantana Kecamatan Kuningan. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan yaitu P0 : Kontrol (tanpa porasi), P1 : Porasi kotoran sapi 10 ton/ha, P2 : Porasi kotoran sapi 15 ton/ha, P3 : Porasi kotoran sapi 20 ton/ha, P4 : Porasi kotoran kambing 10 ton/ha, P5 : Porasi kotoran kambing 15 ton/ha, P6 : Porasi kotoran kambing 20 ton/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi jenis dan dosis pupuk organik hasil fermentasi berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan indeks panen. Kombinasi perlakuan yang paling baik ditunjukan pada perlakuan jenis porasi kotoran sapi dengan dosis 20 ton/ha.

Kata kunci : Fermentasi, Kotoran kambing Kotoran sapi, Pupuk organik ,Tomat