NURSIDIK, ADILA (2025) EFEKTIVITAS ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP PENYAKIT LAYU FUSARIUM (Fusarium sp.) PADA TANAMAN CABAI MERAH (Capsicum annuum). Other thesis, Universitas siliwangi.
1. COVER.pdf
Download (182kB)
2. PERNYATAAN.pdf
Download (197kB)
3. ABSTRAK.pdf
Download (208kB)
4. PENGESAHAN.pdf
Download (184kB)
5. KATA PENGANTAR.pdf
Download (169kB)
6. DAFTAR ISI.pdf
Download (238kB)
7. BAB I.pdf
Download (228kB)
8. BAB II.pdf
Download (356kB)
9. BAB III.pdf
Download (364kB)
11. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (373kB)
12. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (214kB)
13. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (220kB)
14. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (1MB)
15. RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (132kB)
Abstract
Penyakit layu Fusarium pada cabai merah merupakan kendala utama budidaya dan memerlukan alternatif pengendalian yang efektif sekaligus ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas asap cair tempurung kelapa sebagai fungisida nabati secara uji in vitro dan in vivo. Penelitian dilaksanakan Februari hingga Juni 2025 di Laboratorium Mikrobiologi dan lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi, Tasikmalaya. Pada in vitro menggunakan Rancangan Acak Lengkap diuji perlakuan konsentrasi: 0%, 0,2%, 0,4% 0,8%, 1,6%, dan 3,2% dengan empat ulangan. Sedangkan pada in vivo diuji perlakuan konsentrasi 0%, 0,8%, 1,6% (taraf terbaik dari in vitro), 3,2% dengan enam ulangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Hasil in vitro menunjukkan perlakuan konsentrasi 1,6% dan 3,2% mampu menekan pertumbuhan Fusarium sp. 100% konsisten pada 3 sampai 7 hari setelah inkubasi (HSI). Sementara perlakuan 0,8% hanya efektif awal 100% pada 3 HSI, lalu menurun pada 5 hingga 7 HSI. Hal ini menandakan bahwa, efeknya lebih fungistatik pada konsentrasi tersebut. Pada in vivo, perlakuan konsentrasi asap cair efektif memperpanjang masa inkubasi penyakit dari 14,46 hari pada kontrol menjadi 27,71 hari pada perlakuan 3,2%. Insidensi penyakit menurun dari 79,17% pada kontrol menjadi 4,17% pada perlakuan 3,2%. Intensitas penyakit pada 4 minggu setelah tanam (MST) menurun dari 66,27% pada kontrol menjadi 1,04% pada perlakuan 3,2%). Selain itu, perlakuan asap cair mampu menjaga tinggi tanaman cabai merah 26,97 cm pada perlakuan dibanding 12,59 cm pada kontrol; bobot basah akar 0,41 g pada kontrol dibanding 0,77 g pada perlakuan pada 4 MST. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi asap cair paling efektif adalah 1,6% pada uji in vitro dan 3,2% pada uji in vivo.
Kata kunci: asap cair tempurung kelapa, Fusarium sp., layu fusarium, cabai merah, in vitro, in vivo.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Fakultas Pertanian |
| Divisions: | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
| Depositing User: | user2 user2 user2 |
| Date Deposited: | 16 Dec 2025 02:30 |
| Last Modified: | 16 Dec 2025 02:30 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2807 |
