IMPLEMENTASI BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) TERHADAP ANALISIS WASTE MATERIALS PADA PEMBANGUNAN GEDUNG INDONESIA MANUFACTURING CENTER

Material konstruksi memegang peran penting dalam biaya proyek, namun sering
kali menghasilkan sisa material yang tidak bernilai. Penggunaan metode
konvensional dalam perhitungan material kerap menghasilkan limbah konstruksi
yang signifikan. Penelitian ini menganalisis sisa material dengan penerapan metode
Building Information Modeling (BIM) dan metode konvensional untuk proyek
Gedung Indonesia Manufacturing Center (IMC). Building Information Modeling
(BIM), pemodelan struktur dengan menggunakan Autodesk Revit memungkinkan
estimasi volume dan kebutuhan material lebih akurat. Perhitungan volume beton
menunjukkan Building Inforamtion Modeling (BIM) lebih efisien dengan selisih
total 97,898 m³ atau 11% lebih sedikit dibanding metode konvensional. Demikian
pula untuk tulangan baja, metode Building Information Modeling (BIM)
menghasilkan total berat limbah lebih ringan: kolom (-3%), balok (-4%), dan Pelat
lantai (-9%). Keunggulan Building Information Modeling (BIM) terletak pada
detail pemodelan yang mempermudah optimasi pola pemotongan material
menggunakan software seperti Cutting Optimization Pro. Hasil ini membuktikan
bahwa Building Information Modeling (BIM) mampu mengurangi limbah material
secara signifikan dibanding metode konvensional, sehingga berpotensi menekan
biaya dan meningkatkan efisiensi proyek. Penelitian ini merekomendasikan
penggunaan Building Information Modeling (BIM) secara lebih luas untuk
pengelolaan proyek yang lebih ramah biaya dan minim limbah.
Kata Kunci: Building Information Modeling (BIM), Pemodelan Struktur, Limbah
Konstruksi