EFEKTIVITAS ASAP CAIR LIMBAH KAYU JATI SEBAGAI PENGAWET NABATI TERHADAP KUALITAS PASCAPANEN PAKCOY (Brassica rapa L.)

Sayuran ini pada umumnya dikonsumsi sebagai lalapan, campuran berbagai masakan maupun asinan, pakcoy memiliki kandungan gizi yang tinggi, sehingga baik untuk dikonsumsi dalam rangka menunjang gaya hidup sehat. Dalam 100 g pakcoy terdapat 95,32 g air, serat 1 g, energi 13 kcal, protein 1,5 g, kalsium 105 mg, fosfor 27 mg, kalium 252 mg, vitamin A 4468 IU, vitamin C 45 mg dan folat 66 g. Akan tetapi, produksi pakcoy mengalami fluktuatif yang salah satunya disebabkan oleh penanganan pascapanen yang tidak maksimal. Kondisi ini menghadirkan tantangan besar dalam pengelolaan pascapanen dalam mengurangi kerugian dan juga mengerangi penurunan produksi. Diantara berbagai komoditas hortikultura, sayur-sayuran mengalami tingkat kehilangan hasil dan pemborosan yang paling tinggi yaitu mencapai 62,8%. Salah satu alternatif pengendalian yang tidak menimbulkan efek samping yaitu dengan cara pengaplikasian asap cair. Kandungan utama asap cair adalah senyawa fenol, karbonil dan asam yang bermanfaat sebagai pengawetan, antioksidan dan biopestisida yang banyak ditemukan pada tanaman kayu-kayuan salah satunya kayu jati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas asap cair limbah serbuk kayu jati sebagi pengawet nabati terhadap kualitas pascapanen pakcoy. Percobaan dilakukan Mei sampai Juli 2025 di Laboratorium Proteksi, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi. Menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 ulangan dengan Uji F dan Uji lanjut Duncan taraf kesalahan 5%. Dilakukan juga uji organoleptic menggunakan uji Kruskal-Wallis dan diuji lanjut Mann-Whitney. Hasil analisis menunjukkan asap cair efektif dalam penanganan pascapanen pakcoy dan konsentrasi 4% menunjukkan hasil yang paling efektif untuk penanganan pascapanen pakcoy dalam mengurangi susut bobot, mempertahankan TPT, tingkat kesukaan, dan masa simpan.

Kata kunci: Asap cair, kayu jati, pakcoy, pascapanen.