ANALISIS RENTABILITAS USAHATANI LEBAH MADU Apis cerana

Nilai ekonomi Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) menjadi peluang dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Budidaya merupakan upaya memproduksi komoditas Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) selain dari tegakan alam. Semakin tinggi persentase hasil budidaya memiliki skor nilai lebih tinggi karena dengan adanya usaha budidaya maka jaminan keberlangsungan produksi akan semakin tinggi dan akan mengurangi tekanan terhadap tegakan alam. Prospek usahatani lebah madu di Desa Margacinta dinilai bagus oleh kelompok masyarakat dan berbagai stakeholder di Priangan Timur Jawa Barat khususnya Kabupaten Pangandaran. Usahatani lebah madu Apis cerana di Desa Margacinta oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Taruna Karya saat ini mengarah pada perluasan lokasi, peningkatan jumlah setup dan jenis lebah yang akan dibudidayakan, bahkan ke sektor pariwisata berbasis aktivitas sebagai salah satu usaha dalam pengoptimalan sumber daya untuk meningkatkan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) Besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan usahatani lebah madu Apis cerana dalam satu kali periode produksi, 2) Besarnya nilai rentabilitas usahatani lebah madu Apis cerana dalam satu kali periode produksi. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling pada salah satu anggota dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Taruna Karya di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Besarnya biaya yang dikeluarkan dalam satu kali periode produksi pada usahatani lebah madu Apis cerana sebesar Rp. 14.213.922,22,- penerimaan sebesar Rp. 21.600.000,- dan pendapatan sebesar Rp. 7.386.077,78,- 2) Besarnya nilai rentabilitas yang diperoleh dalam satu kali periode produksi pada usahtani lebah madu Apis cerana sebesar 51,96 persen.

Kata Kunci : Biaya, Rentabilitas, Usahatani Lebah Madu