RUSLAN, ADAM KARTANEGARA PRAYOGO (2025) IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERAN SERTA MASYARAKAT TERHADAP UPAYA KONSERVASI BUKIT SEPULUH RIBU SEBAGAI GEOHERITAGE DI KECAMATAN SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA. Other thesis, Universitas siliwangi.
1. COVER.pdf
Download (155kB)
2. PENGESAHAN.pdf
Download (145kB)
3. PENGUJI.pdf
Download (109kB)
4. PERNYATAAN.pdf
Download (126kB)
5. ABSTRAK.pdf
Download (271kB)
6. KATA PENGANTAR.pdf
Download (158kB)
7. UCAPAN TERIMAKASIH.pdf
Download (120kB)
8. DAFTAR ISI.pdf
Download (107kB)
9. BAB I.pdf
Download (177kB)
10. BAB II.pdf
Download (424kB)
11. BAB III.pdf
Download (622kB)
12. BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (4MB)
13. BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (143kB)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf
Download (183kB)
15. LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (460kB)
16. RIWAYAT HIDUP.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (167kB)
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi karena bukit sepuluh ribu di Tasikmalaya merupakan bagian dari fenomena geologi unik yang dikenal sebagai "Ten Thousand Hills", yang terbentuk akibat aktivitas vulkanik dari Gunungapi Gunung Galunggung. Kawasan ini tidak hanya memiliki nilai geologi tinggi, tetapi juga telah mengalami perubahan fungsi lahan secara masif akibat pertambangan, alih fungsi menjadi lahan pemukiman, pertanian, dan area pemakaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk pemanfaatan bukit sepuluh ribu dan mengevaluasi dampaknya terhadap kondisi fisik dan sosial lingkungan sekitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi langsung terhadap beberapa bukit, seperti Bukit Cibuluh, Bukit Sopiah, Bukit Kokol, dan lainnya, yang merepresentasikan variasi bentuk pemanfaatan dan tingkat kerusakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar bukit telah mengalami eksploitasi, baik sebagai sumber material bangunan (batu dan pasir) maupun sebagai lahan pemukiman, yang berpengaruh terhadap stabilitas lereng, tutupan vegetasi, dan risiko bencana seperti longsor. Namun demikian, masih terdapat bentuk pemanfaatan berbasis sosial-budaya, seperti pemakaman di Bukit Sopiah, yang relatif lebih lestari. Temuan ini menunjukkan bahwa pemanfaatan Bukit Sepuluh Ribu memiliki nilai ekonomi dan sosial yang signifikan, namun juga menimbulkan tekanan terhadap kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan pengelolaan berbasis konservasi yang mempertimbangkan aspek ekologis, sosial, dan ekonomi secara terpadu agar geoheritage ini tetap lestari dan berkelanjutan.
Kata kunci: Bukit sepuluh ribu, pemanfaatan, geoheritage
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) |
| Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Geografi |
| Depositing User: | user2 user2 user2 |
| Date Deposited: | 12 Dec 2025 02:46 |
| Last Modified: | 12 Dec 2025 02:46 |
| URI: | https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/2659 |
