METODE INDEKS KONDISI PERKERASAN (IKP) DALAM PENENTUAN KERUSAKAN PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU DI RUAS JALAN CISINGA KABUPATEN TASIKMALAYA

Kerusakan perkerasan di Ruas Jalan Cisinga atau Ciawi – Singaparna disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu repetisi beban kendaraan yang melintas serta beban kendaraan yang melebihi batas. Kualitas perkerasan yang kurang baik yang dapat mengakibatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis, tingkat keparahan, dan kuantitas kerusakan, serta menghitung nilai Indeks Kondisi Perkerasan (IKP) ruas jalan, dan menentukan penanganan kerusakan berdasarkan nilai IKP yang diperoleh ruas jalan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuantitatif dalam menghitung nilai IKP berdasarkan pedoman Pd-01-2016-B oleh Kementrian PUPR mengacu pada ASTM D6433-11 “Standard Practice for Road and Parking Lots Pavement Condition Index”. Kondisi perkerasan yang ada di Ruas Jalan Cisinga dapat diperoleh melalui metode IKP ini karena terdapat berbagai macam jenis kerusakan yang terjadi pada perkerasan lentur maupun perkerasan kaku. Hasil pada Ruas Jalan Cisinga terdapat 18 jenis kerusakan pada perkerasan lentur dan 8 jenis kerusakan pada perkerasan kaku. Nilai IKP Ruas Jalan Cisinga berdasarkan hasil perhitungan yaitu pada jenis perkerasan lentur berada pada rentan nilai 4,5 s.d. 100 dengan rata-rata nilai IKP perkerasan lentur yaitu 79,981 dan pada jenis perkerasan kaku berada pada rentan nilai 58 s.d. 74 dengan rata-rata nilai IKP perkerasan kaku yaitu 65,643 serta keseluruhan rata-rata IKP yaitu sebesar 80,461 termasuk kedalam kelas kondisi baik (satisfactory), dengan jenis penanganan yang dapat digunakan yaitu pemeliharaan berkala.

Kata Kunci: Indeks Kondisi Perkerasan, Kerusakan Perkerasan Jalan, Penanganan Kerusakan.