PENGARUH PERUBAHAN PERKEBUNAN LADA (PIPER NIGRUM L) MENJADI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT (ELAEIS GUINEENSIS JACQ) TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI PADA MASYARAKAT DESA RANGGUNG KECAMATAN PAYUNG KABUPATEN BANGKA SELATAN

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya penurunan yang signifikan terhadap harga jual lada yang membuat petani mengalami kerugian karena tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan. Selain itu, lada memerlukan perawatan yang intensif agar dapat menghasilkan hasil panen yang maksimal sehingga diperlukan perawatan, seperti penanaman, pemasangan tiang, pengikatan sulur, pemupukan, dan pemberian pestisida. Sedangkan, kelapa sawit tidak membutuhkan perawatan intensif sehingga tidak mengeluarkan banyak biaya. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dan pengaruh perubahan perkebunan lada (Piper Nigrum L) menjadi perkebunan kelapa sawit terhadap kondisi sosial ekonomi pada masyarakat Desa Ranggung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode desktiptif kuantitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan kuesioner. Populasi penelitian ini yaitu sebanyak 949 orang dengan sampel sebanyak 146 orang. Karyawan perusahaan sebanyak 13 orang dengan sampel 6 orang menggunakan teknik proportional sampling, buruh tani sebanyak 169 orang dengan sampel 51 orang menggunakan simple random sampling, pemilik dan penggarap lahan sebanyak 766 orang dengan sampel 88 menggunakan rumus slovin, dan Kepala Desa 1 orang menggunakan purposive sampling. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan teknik analisis kuantitatif sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan perkebunan lada (Piper Nigrum L) menjadi perkebunan kelapa sawit adalah faktor ekonomi, faktor lingkungan, dan faktor teknis. Faktor ekonomi yang membuat kondisi harga jual kelapa sawit yang stabil membuat keuntungan yang didapatkan sangat besar, karena biaya produksi yang dikeluarkan juga sangat kecil. Faktor lingkungan juga berpengaruh karena tanaman kelapa sawit tahan terhadap curah hujan yang tidak menentu dan waktu panen yang stabil, serta tidak memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak. Faktor teknis mencakup teknik budidaya dan pengadaan pupuk juga berpengaruh karena perawatan terhadap kelapa sawit tidak terlalu rumit dan penggunaan pupuk serta pestisida yang tidak rutin. Sedangkan, pengaruhnya terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di Desa Ranggung Kecamatan Payung Kabupaten Bangka Selatan, yaitu adanya perubahan mata pencaharian dan peningkatan pendapatan. Perubahan mata pencaharian dari petani lada menjadi petani kelapa sawit, yang menyebabkan adanya peningkatan terhadap pendapatan.

Kata Kunci: Perubahan Perkebunan, Lada dan Kelapa Sawit, Sosial Ekonomi