FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI KELURAHAN MULYASARI KECAMATAN TAMANSARI KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2022

Stunting merupakan suatu keadaan yang menggambarkan status gizi kurang yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Kejadian stunting di Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya sebanyak 66 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor dengan kejadian stunting di Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan case control (kasus kontrol) dengan jumlah sampel sebanyak 1:1 balita yang diambil dengan cara total sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat, bivariat menggunakan uji Chi Square dan OR (Odd Rasio). Faktor risiko yang secara bersama-sama terbukti mempunyai hubungan dengan kejadian stunting di Kelurahan Mulyasari Kecamatan Tamansari yaitu pendapatan keluarga (p=0,019, OR=3,152 CI 95%=1,273-7,805), pengetahuan gizi ibu (p=0,002, OR=4,508 CI 95%=1,774-11,459), asupan energi (p=0,003, OR=6,720 CI 95%=1,854-24,358), asupan karbohidrat (p=0,029, OR=3,588 CI 95%=1,221 10,548), asupan protein (p=0,000, OR=30,333 CI 95%=3,937-233,697), asupan lemak (p=0,000, OR=14,444 CI 95%=5,464-38,185). Sedangkan variabel yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting yaitu pendidikan ayah (p=0,463, OR=1,402 CI 95%=0,680-2,890), pendidikan ibu (p=0,096, OR=1,995 CI 95%=0,954-4,175), pekerjaan ibu (p=0,583, OR=0,633 CI 95%=0,212-1,893), dan jumlah anggota keluarga (p=0,113, OR=1,870 CI 95%=0,929-3,763).

Kata kunci: Pendapatan keluarga, pengetahuan gizi ibu, asupan zat gizi makro, stunting.