ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN PROPORSIONAL PESERTA DIDIK DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan analisis kemampuan penalaran proporsional peserta didik ditinjau dari adversity quotient. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode eksploratif. Teknik pengumpulan data terdiri dari tes kemampuan penalaran proporsional, penyebaran angket adversity quotient (ARP), dan wawancara. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu soal tes kemampuan penalaran proporsional dan angket ARP. Subjek dari penelitian ini sebanyak tiga orang dari kelas VIII C di SMP Negeri 20 Tasikmalaya yaitu satu orang dari masing-masing kategori adversity quotient yaitu climbers, campers, dan quitters. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah peserta didik dengan tipe climbers (S16) mampu menjawab soal pada semua indikator kemampuan penalaran proporsional, yaitu indikator memahami kovariasi, berpikir relatif, dan mengetahui alasan penggunaan konsep proporsional. Subjek mampu memahami permasalahan sehingga mampu menjawab dengan semangat dan spontan. Peserta didik dengan tipe campers (S5) mampu menjawab soal pada indikator kemampuan penalaran proporsional, yaitu memahami kovariasi, berpikir relatif, dan mengetahui alasan penggunaan konsep proporsional, tetapi pada tahap memeriksa kembali kurang tepat. Subjek merasa ragu akan jawabannya dan cenderung merasa puas meskipun tidak dapat memeriksa kembali jawaban dengan benar. Peserta didik dengan tipe quitters (S25) mampu menjawab soal pada semua indikator kemampuan penalaran proporsional, yaitu mampu memahami kovariasi, pada indikator berpikir relatif subjek tidak mampu mengidentifikasi hubungan multiplikatif dengan menggunakan konsep serta strategi yang sesuai dan pada indikator mengetahui alasan penggunaan konsep proporsional subjek tidak mampu menunjukkan rasio pada soal, memberikan alasan, dan tidak mampu memeriksa kembali sehingga kesimpulannya kurang tepat. Subjek merasa tidak yakin akan jawaban yang dikerjakannya karena tidak dapat membuktikan jawabannya, sehingga subjek cenderung menyerah.

Kata kunci: Analisis, Kemampuan Penalaran Proporsional, Adversity Quotient