Konstruksi Media Internasional Dalam Memotret Kebijakan Luar Negeri Gambia Terhadap Indikasi Genosida Etnis Rohingya Di Myanmar

Hidayat, Nurul (2024) Konstruksi Media Internasional Dalam Memotret Kebijakan Luar Negeri Gambia Terhadap Indikasi Genosida Etnis Rohingya Di Myanmar. Other thesis, Universitas Siliwangi.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (113kB)
[thumbnail of LEMBAR PENGESAHAN.pdf] Text
LEMBAR PENGESAHAN.pdf

Download (395kB)
[thumbnail of PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.pdf] Text
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI.pdf

Download (367kB)
[thumbnail of ABSTRAK.pdf] Text
ABSTRAK.pdf

Download (958kB)
[thumbnail of KATA PENGANTAR.pdf] Text
KATA PENGANTAR.pdf

Download (606kB)
[thumbnail of DAFTAR ISI.pdf] Text
DAFTAR ISI.pdf

Download (277kB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf

Download (6MB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (423kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)

Abstract

Pada tanggal 11 November 2019, media-media internasional mengabarkan bahwa Gambia mengajukan tuntutan terhadap Myanmar ke Mahkamah Internasional. Tuntutan tersebut secara garis besar berisi tentang dugaan bahwa Myanmar telah melakukan genosida terhadap etnis Rohingya dan bahwa Myanmar telah melakukan pelanggaran terhadap Konvensi Genosida 1948, serta dorongan untuk sesegera mungkin memberikan pengakuan dan mengeluarkan tindakan sementara.

Sudah sejak lama etnis Rohingya menghadapi diskriminasi di Myanmar, khususnya sejak adanya kudeta militer pada tahun 1962. Hingga sekarang, etnis Rohingya masih menghadapi diskriminasi di Myanmar baik oleh pemerintah maupun elit-elit lainnya yang menyebabkan timbulnya berbagai pelanggaran HAM berat serta eksodus besar-besaran yang dilakukan oleh etnis Rohingya ke negara-negara tetangga.

Langkah yang diambil oleh Gambia merupakan langkah menarik sekaligus tidak biasa yang dilakukan oleh sebuah negara di kancah perpolitikan global dewasa ini. Secara geopolitik, Gambia tidak memiliki kepentingan apapun baik dengan Myanmar maupun etnis Rohingya sendiri. Kedua negara terletak di benua yang berbeda dan dipisahkan dengan bentang jarak sejauh kurang lebih 12.000 kilometer. Gambia juga bukan negara yang memiliki hak istimewa di Dewan Keamanan PBB.

Yang menarik di sini adalah Gambia tidak mendapatkan dampak secara langsung dari upaya genosida yang dilakukan oleh otoritas Myanmar terhadap warga etnis Rohingya. Respons Gambia sekaligus menjadi harapan baru dalam upaya mencari akuntabilitas Myanmar di tengah diamnya komunitas internasional terhadap kasus ini.

Penelitian ini meninjau konstruksi media dalam memotret kebijakan luar negeri Gambia dengan mempertimbangkan konsep media melalui fungsi informasi. Informasi yang didapat melalui media kemudian dijadikan sebagai basis data dan analisis dalam penelitian ini. Maka dari itu, penelitian ini juga menggunakan pendekatan konstruktivisme sosial dan teori identitas.

Adapun sumber data yang digunakan adalah data sekunder dan uji validitas data dilakukan dengan cara membandingkan kesesuaian dan keutuhan data dari berbagai referensi. Penelitian ini memandang bahwa media memotret Gambia sebagai aktor yang aktif dalam mencari akuntabilitas dan menuntut tindakan genosida yang dilakukan oleh Myanmar terhadap etnis Rohingya, serta komitmen Gambia terhadap kemanusiaan.

KATA KUNCI: Media, Kebijakan Luar Negeri, Konstruktivisme Sosial, Identitas.

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: J Political Science > JA Political science (General)
Divisions: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik
Depositing User: irma sri katon
Date Deposited: 27 Oct 2025 07:21
Last Modified: 27 Oct 2025 07:21
URI: https://repositori.unsil.ac.id/id/eprint/205

Actions (login required)

View Item
View Item