ANALISIS IN SILICO TANAMAN SAMBILOTO (Androghraphis paniculata) (BURM. F.) WALL. EX NEES) SEBAGAI KANDIDAT ANTIMALARIA UNTUK SUPLEMEN BAHAN AJAR BIOLOGI

Andrographis paniculata anggota famili Acanthaceae, dikenal sebagai “Sambiloto” atau “King Of Bitters”, telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional oriental dan ayuverda. Air rebusan dari daun sambiloto dipercaya masyarakat sebagai salah satu obat herbal antimalaria. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi A. paniculata sebagai kandidat antimalaria secara in silico menggunakan teknik molecular docking. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga Juni. Daun muda dari A.paniculata diekstrak menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat. Pemilihan daun didasarakan pada dominasi senyawa aktif, seperti terpenoid, alkaloid, dan senyawa fenolik pada bagian tersebut. Hasil ekstraksi diuji menggunakan Gass chromatography - Mass Spectrometry (GC-MS) dan mengasilkan 59 senyawa. Senyawa-senyawa tersebut discreening berdasarkan literatur, sehingga direduksi menjadi 8 senyawa metabolit sekunder yang berpotensi sebagai antimalaria, diantaranya squalene, beta sitosterol, stigmasterol, Dasycarpidan-1-methanol, (E)-Labda-8(17), 12-diene 15,16-dial, Isosteviol methyl ester, retinoic acid, dan dl-α-Tocopherol. Kedelapan senyawa dianalisis terhadap reseptor Plasmodium falciparum aminopeptidase-M1 (PfA-M1) (PDB ID: 4ZW6) yang telah divalidasi melalui analisis ERRAT memperoleh skor 98%, dengan senyawa 9q sebagai ligan kontrol. Hasil menunjukkan bahwa semua senyawa uji memiliki afinitas terhadap PfA-M1 dengan nilai binding affinity terbaik ditunjukkan oleh stigmasterol (-9.6 kca/mol), melampaui ligan kontrol PfA-M1 (-9.1 kcal/mol). Semua senyawa uji memenuhi kriteria Lipinski, sifat farmakokinetik yang baik, serta profil tokisistas yang relatif aman (stigmasterol kelas 4; lainnya kelas 4 dan 5) sehingga memenuhi syarat sebagai kandidat obat oral. Hasil penelitian akan disusun dalam bentuk booklet sebagai suplemen bahan ajar mata kuliah Bionformatika.

Kata Kunci: Antimalaria; A. Paniculata; Senyawa Metabolit Sekunder; Reseptor PfA-M1