PENERAPAN METODE BUILDING INFORMATION MODELING (BIM) UNTUK ANALISIS BIAYA DAN WAKTU PADA GEDUNG BAPELITBANGDA

Seiring dengan perkembangan industri konstruksi, pengendalian dan pemantauan
suatu proyek menjadi semakin kompleks, hal ini disebabkan karena banyaknya
informasi yang perlu di ukur dan dianalisis. Salah satu solusi teknologi digital yang
muncul dalam dunia konstruksi adalah Building Information Modeling (BIM).
Autodesk mendefinisikan BIM sebagai fondasi dari transformasi digital dalam
industri konstruksi. Building Information Modeling (BIM) merupakan pemodelan
pelaksanaan dan penyampaian desain suatu bangunan secara kolaborasi melalui
pengorganisasian tim yang produktif. Gedung Bapelitbangda Kota Tasikmalaya
merupakan bangunan pemerintah yang terletak di komplek Bale Kota Tasikmalaya.
Proses pembangunan Gedung Bapelitbangda ini terjadi addendum, dengan faktor
utama penyebab terjadinya addendum ini yaitu ketidakakuratan dalam
perencanaanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan estimasi
biaya dengan penerapan metode BIM pada pekerjaan struktur, arsitektur, dan
plumbing pada proyek pembangunan gedung dengan menggunakan perangkat
lunak Autodesk Revit, serta mengetahui perbandingan waktu penjadwalan dengan
penerapan metode CPM dengan menggunakan perangkat lunak Microsoft Project.
Penelitian ini diawali dengan memproyeksikan gambar 2D ke model 3D, lalu
dilanjutkan dengan merencanakan estimasi biaya dari hasil quantity take off model
3D dan penjadwalan, lalu diakhiri dengan membandingkan estimasi biaya dan
penjadwalan berbasis BIM dengan estimasi biaya dan penjadwalan milik proyek.
Hasil dari pemodelan dan quantity take off penerapan BIM didapat estimasi biaya
Rp. 10.071.868.331,93. Selisih yang didapat dari perbandingan estimasi biaya yaitu
Rp. 196.543.069,62 atau 1,91%. Untuk penjadwalan setelah penerapan metode
CPM didapat percepatan selama 7 hari.
Kata kunci : Autodesk Revit, BIM, CPM, Microsoft Project